Makalah Pedagang Eceran
7 Oktober 2018
Kali ini makalahmanajemen.com akan membahas tema pemasaran dengan judul makalah pedagang eceran. Secara detail makalah ini akan membahas tentang Pengertian dari Eceran, Jenis Tingkatan Layanan, Jenis-jenis pengecer toko, jenis Organisasi Eceran, Pengertian dari Perdagangan Besar, Jenis-jenis Pedagang Besar dan pengertian Logistik Pasar.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Dewasa ini, konsumen sanggup membeli barang dan jasa dari aneka macam jenis organisasi eceran. Beragam perjuangan Eceran sanggup di temui di setiap lingkungan pasar, baik yang eceran maupun Non eceran. Dalam perjuangan eceran terdapat empat tingkatan layanan yang sanggup di tawarkan oleh pengecer kepada konsumen berupa Swalayan (Self Service), Swa pilih (Self Selection) , Layanan Terbatas ( Limited Service), dan Layanan Lengkap (Full Service).
Sedangkan Perdagangan Besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis. Terdapat pula Jenis-jenis utama perdagangan Besar, berupa Pedagang Besar Niaga, Pialang dan Agen, Cabang dan Kantor Produsen, serta Pedagang Besar lain. Semuanya akan di bahas dalam makalah ini baik dari jenis utama pengecer, Label Privat, hingga Keputusan Pemasaran yang harus dilakukan oleh para pengecer, dan masih banyak lagi.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian dari Eceran ?
2. Berapakah Jenis Tingkatan Layanan?
3. Apa Jenis-jenis utama pengecer toko?
4. Apa saja jenis utama Organisasi Eceran?
5. Apa Pengertian dari Perdagangan Besar?
6. Apa saja Jenis-jenis utama Pedagang Besar?
7. Apa pengertian Logistik Pasar?
1.3.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari eceran
2. Untuk mengetahui jenis tingkatan layanan
3. Untuk mengetahui jenis-jenis utama pengecer toko
4. Untuk mengetahui jenis utama organisasi eceran
5. Untuk mengetahui pengertian dari perdagangan besar
6. Untuk mengetahui jenis-jenis utama pedagang besar
7. Untuk mengetahui pengertian logistik pasar
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.Pengertian Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen simpulan untuk pengguna pribadi dan non bisnis.
Pengecer ( Retailer ) atau Toko Eceran ( Retail Store ) yaitu setiap perjuangan bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran.
Setiap organisasi yang melaksanakan penjualan kepada konsumen akhir, apakah itu produsen, pedagang besar atau pengecer melaksanakan eceran. Tidak menjadi duduk perkara bagaimana barang atau jasa tersebut dijual baik melalui orang, surat, telepon atau mesin penjaja atau internet atau dimana dijual baik di toko, dipinggir jalan atau di rumah konsumen.
Jenis-Jenis Eceran
Organisasi-organisasi pengecer sangat beragam, dan bentuk-bentuk gres terus bermunculan antara lain; pengecer toko (store retailers), penjualan eceran tanpa toko (non store retailers), dan aneka macam organisasi eceran (retail organization).
2.2.Tingkat Layanan
Hipotesis Roda Eceran menjelaskan bahwa salah saru alasan mengapa muncul jenis-jenis toko baru. Toko-toko eceran konvensional biasanya meningkatkan layanannya dan menaikkan harganya untuk menutupi biaya. Biaya yang lebih tinggi mengatakan peluang bagi bentuk-bentuk toko gres menunjukkan harga yang lebih rendah dan layanan yang lebih sedikit.
Pengecer sanggup memposisikan diri dalam menunjukkan salah satu dari empat tingkat layanan:
1. Swalayan (Self Service) yaitu Landasan semua perjuangan diskon. Banyak pelanggan bersedia melaksanakan proses menemukan, membandingkan, menentukan sendiri guna menghemat uang.
2. Swa Pilih (Self Selection) yaitu Pelanggan mencari barangnya sendiri, walaupun mereka sanggup meminta bantuan.
3. Layanan Terbatas ( Limited Service) yaitu Pengecer ini menjual lebih banyak barang belanja dan pelanggan memerlukan lebih banyak informasi dan bantuan. Toko-toko tersebut juga menunjukkan layanan ibarat Kredit dan Hak mengembalikan barang.
4. Layanan Lengkap (Full Service) yaitu Wiraniaga siap membantu dalam setiap tahap proses menemukan. Membandingkan dan menentukan tersebut. Pelanggan yang suka dilayani lebih menyukai jenis toko ini. Biaya karyawan yang tinggi ditambah dengan jumlah barang khusus yang tinggi dan jenis barang yang perputarannya lambat dan banyaknya jasa, menjadikan eceran yang berbiaya tinggi.
2.3.Jenis Pengecer Utama Toko
1. Toko Khusus (Specially Store), yaitu toko lini produk dijual dengan sempit dengan aneka macam pilihan yang sama. Seperti toko sepatu, toko bunga, toko pakaian dll.
2. Toko Serba Ada (Departement Store), yaitu toko yang menjual beberapa lini produk, biasanya menjual pakaian, perlengkapan dan barang kebutuhan rumah tangga dan biasanya tiap lini tersebut beroperasi sebagai departemen tersendiri yang dikelola oleh pembeli seorang andal atau pedagang khusus.
3. Pasar Swalayan, yaitu toko dimana operasinya lebih besar dengan biaya dan marjin rendah, tetapi bervolume tinggi. Swalayan dirancang untuk melayani semua kebutuhan konsumen ibarat masakan dan produk peralatan rumah.
4. Toko Kenyamanan (Convenience Store), yaitu toko yang relative kecil dan terletak di tempat pemukiman, mempunyai jam buka yang panjang selama 7 hari selama seminggu, serta menjual lini dalam produk materi pangan yang terbatas dan mempunyai tingkat perputaran tinggi.
5. Toko Diskon ( Discount Store ), yaitu toko yang menjual barang standar dengan harga lebih murah karna mengambil marjin yang lebih rendah dan menjual dengan volume yang tinggi dan umumnya menjual merek nasional, bukan barang bermutu rendah.
6. Pengecer Potongan Harga ( Off Price Retail ), yaitu toko dimana membeli dengan harga yang lebih rendah dari pada harga pedagang besar dan menetapkan harga untuk konsumen lebih rendah dari pada harga eceran, sering merupakan barang sisa, berlebih dan tidak regular yang diperoleh dengan harga yang lebih rendah dari produsen atau pengecer lainnya.
7. Toko Super ( Super Store ), yaitu toko yang rata-rata mempunyai ruang jual yang sangat luas dan bertujuan untuk memenuhi semua kebutuhan konsumen akan produk masakan dan bukan masakan yang dibeli secara rutin. Toko super sanggup dibedakan menjadi :
a. Toko Kombinasi ( Combination Store ), merupakan difersifikasi perjuangan swalayan ke bidang obat-obatan.
b. Pasar Hiper ( Hipermarket ), yaitu toko yang menggabungkan prinsip-prinsip pasar swalayan, toko diskon serta pengecer gudang, ragam produknya lebih dari sekedar barang-barang rutin yang dibeli tapi meliputi mebel, peralatan besar dan kecil, pakaian dan beberapa jenis lainnya. Seperti Carrefour.
8. Ruang Pameran, yaitu menjual banyak pilihan produk bermerek, mark up tinggi, perputaran cepat dengan harga diskon. Pelanggan memesan barang tersebut dari suatu area pengambilan barang di toko itu.
2.4.Jenis-jenis Utama Organisasi Eceran
1. Toko Jaringan Korporat, yaitu dua gerai atau lebih yang biasanya dimiliki dan dikendalikan dengan melaksanakan pembelian dan perdagangan terpusat dan menjual lini dagangan yang mirip. Ukurannya memungkinkan toko jaringan korporat tersebut membeli dalam jumlah besar dengan harga yang lebih rendah dan bisa memperkerjakan ahli-ahli korporat untuk melaksanakan tugas-tugas penetapan harga, promosi perdagangan, pengendalian, persediaan dan asumsi penjualan. Contoh : Tower Records, GAP dll
2. Jaringan Sukarela, yaitu kelompok Pengecer Independen yang disponsori pedagang besar yang melaksanakan pembelian besar-besaran dan perdagangan umum Contoh : Indepndent Grocers Alliance (IGA).
3. Koperasi Pengecer, yaitu Pengecer-pengecer independen yang membentuk organisasi pembelian sentra dan melaksanakan kegiatan-kegiatan promosi bersama Contoh : ACE Hardware (perkakas), Associated Grocers (Pangan).
4. Koperasi Konsumen, yaitu Perusahaan Eceran yang dimiliki pelanggannya. Dalam Koperasi konsumen, penduduk menyerahkan uang untuk membuka toko mereka sendiri, mengatakan bunyi untuk menetapkan kebijakannya, menentukan suatu kelompok untuk mengelolanya dan mendapatkan deviden keanggotaan.
5. Organisasi Waralaba, yaitu Perhimpunan berdasarkan kontrak antara pemberi waralaba (produsen, pedagang besar, organisasi jasa) dan pemegang waralaba (pengusaha independent yan g membeli hak untuk memilki dan menjalankan satu atau beberapa unit dalam system waralaba tsb) . Contoh : McDonald’s, Pizza Hut, 7-Eleven dll.
6. Konglomerat Perdagangan, yaitu Perusahaan berbentuk bebas yg menggabungkan beberapa lini eceran yang berbeda-beda dan terbentuk dibawah kepemilikan yang terpusat, bersama suatu penggabungan distribusi dan manajemen. Contoh : Allied Domeq, PLC menjalankan Duncin Donuts dan Baskin Robbins.
a. Kategori Usaha Eceran Non toko
1. Penjualan Langsung
Disebut juga penjualan multilevel dan pemasaran jaringan, dengan ratusan perusahaan menjual dari pintu ke pintu atau kegiatan penjualan di rumah. Contoh: Amway yang memberi kompensasi persentase penjualan.
2. Pemasaran Langsung
Yakni pemasaran surat langsung (pemasaran jarak jauh atau telemarketing, pemasaran televisi respon langsung dan belanja elektronik) dan catalog. Contoh: Amazon.com sebagai situs penjualan online yang sukses.
3. Mesin Otomatis
Menawarkan aneka macam barang, ibarat minuman ringan, kopi, permen, surat kabar,majalah, dan lain-lain di aneka macam tempat. Contoh: Di Jepang, negara dengan mesin otomatis terbanyak, Coca Cola mempunyai lebih dari 1 juta mesin.
4. Layanan Pembelian
Yakni pengecer tanpa toko yang melayani klien tertentu (biasanya karyawan organisasi besar) yang ingin membeli dari sejumlah pengecer yang oke memberi diskon sebagai imbalan keanggotaan.
Lingkungan Eceran Baru. Contohnya, Whole Foods Market, gerai masakan yang memberi contoh lingkungan eceran gres ibarat karyawan yang siap membantu dan produk yang unik.
b. Perkembangan Lingkungan Eceran Lainnya
1. Bentuk dan Kombinasi Eceran Baru
Contoh: Loblaw’s Supermarkets yang menambahkan klub kebugaran di toko.
2. Pertumbuhan Persaingan Antarjenis
Contoh: Department store yang harus bersaing dengan jenis toko berbeda ibarat toko diskon dan ruang pamer katalog alasannya yaitu mempunyai konsumen yang sama dengan menjual jenis barang yang sama.
3. Persaingan antara Pengecer Berbasis Toko dan Nontoko
Contoh: Kmart yang memperluas bisnis dengan membuka penjualan online.
4. Pertumbuhan Pengecer Raksasa
Contoh: WalMart, supercenter yang menggabungkan barang masakan dan pilihan barang bukan makanan.
5. Penurunan Pengecer Pasar Menengah
Contoh: Kohl’s memperoleh kesuksesan ketika memasukkan nama-nama trendi ibarat Vera Wang dan majalah Elle untuk merancang lini eksklusif.
6. Profil Global Pengecer Utama
Kini banyak pengecer dengan format unik dan positioning brand yang berpengaruh di Negara lain. Contoh: hipermarket ,Carrefour dari Perancis.
2.5.Perdagangan Besar
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis. Perdagangan besar tidak meliputi produsen dan petani, alasannya yaitu keduanya terutama terlibat produksi dan juga tidak meliputi pengecer. Pedagang besar atau disebut juga Distributor berbeda dengan pengecer dalam beberapa hal yaitu :
1. Pedagang besar mengatakan perhatian yang lebih sedikit pada promosi, atmosfer dan lokasi, alasannya yaitu berhadapan dengan pelanggan bisnis bukan dengan pelanggan atau konsumen akhir.
2. Transaksi perdagangan besar biasanya lebih besar dari pada transaksi eceran, dan pedagang besar biasanya menjangkau tempat perdagangan yang lebih luas dari pada pengecer.
3. Pemerintah berafiliasi dengan pedagang besar dan pengecer dengan cara yang berbeda dalam peraturan aturan dan pajak.
a. Pertumbuhan dan Jenis Perdagangan Besar
Perdagangan besar telah berkembang pesat beberapa tahun ini. Sejumlah faktor menjelaskan bahwa pertumbuhan pabrik-pabrik yang lebih besar yang terletak agak jauh dari pembeli-pembeli utama, produksi sebelum pesanan bukan sebagai tanggapan atas pesanan khusus, kenaikan jumlah tingkat produsen mediator dan pemakai dan kebutuhan yang meningkat untuk menyesuaikan produk dengan pengguna mediator dan pemakai simpulan dari segi kuantitas, kemasan dan bentuk.
b. Keputusan Pasar Pedagang Besar
Dalam beberapa tahun besar telah menghadapi tekanan yang semakin meningkat dari sumber-sumber persaingan baru, pelanggan yang banyak menuntut, teknologi baru, dan kegiatan pembelian yang lebih langsung oleh bab pembelian industri, institusi dan eceran besar. Sehingga para distributor tersebut harus bisa dalam mengatakan tanggapan dan berbagi taktik yang tepat. Salah satu pendorong utamanya yaitu meningkatkan produktivitas aset dengan mengelola persediaan dan piutangnya sendiri dengan lebih baik lagi.
c. Pasar Sasaran
Pedagang besar perlu mendefinisikan pasar sasarannya. Mereka sanggup menentukan kelompok pelanggan sasaran menurut ukuran (hanya pengecer besar), jenis pelanggan (hanya toko masakan nyaman), kebutuhan layanan (pelanggan yang membutuhkan kredit) atau kriteria lainnya. Dalam kelompok sasaran tersebut, mereka sanggup mengindentifikasikan pelanggan yang paling menguntungkan dan merancang proposal yang lebih berpengaruh guna membina korelasi yang lebih baik dengan mereka.
d. Keragaman Produk dan Layanan
“ Produk “ pedagang besar yaitu keragamannya. Pedagang Besar mendapat tekanan besar untuk menyediakan Lini lengkap dan mempertahankan persediaan yang memadai untuk dikirimkan segera tetapi biaya menyimpan persediaan besar sanggup menghilangkan laba.
e. Keputusan Harga
Pedagang besar biasanya menaikkan harga pokok barang sebesar presentasi konvensional, misalkan 20 % untuk menutupi pengeluaran-pengeluarannya. Pengeluarannya mungkin mencapai 17 % dari marjin kotor, yang akan menyisakan marjin keuntungan sekitar 3 %. Mereka juga meminta potongan harga khusus dari pemasok jikalau mereka sanggup mengubahnya menjadi peluang untuk meningkatkan penjualan pemasok.
f. Keputusan Promosi
Pedagang besar, terutama mengandalkan tenaga penjualannya untuk mencapai tujuan-tujuan promosinya. Bahkan kebanyakan pedagang besar memandang penjualan sebagai satu orang wiraniaga yang bicara dengan satu orang pelanggan. Pedagang besar perlu berbagi taktik promosi menyeluruh yang melibatkan iklan perdagangan, promosi penjualan dan pemberitaan. Perlu juga memanfaatkan materi dan promosi pemasok.
2.6.Jenis-jenis Utama Pedagang besar
a. Pedagang Besar Niaga
Perusahaan-perusahaan yang dimiliki secara independent yang mempunyai kepemilikan atas barang dagangan yang mereka tangani. Mereka biasa disebut Perantara, distributor, atau Lembaga Pemasok Pabrik dan sanggup dibagi menjadi dua kategori : Pedagang besar layanan penuh dan Pedagang besar layanan terbatas.
1) Pedagang Besar Layanan Penuh, yaitu Menyimpan persediaan, mempunyai tenaga penjualan, menunjukkan kredit, melaksanakan pengiriman dan mengatakan pemberian manajemen.
Ada 2 jenis Pedagang Besar Layanan Penuh yaitu :
a) Pedagang Grosir yang melaksanakan penjualan kepada pengecer dan mengatakan layanan penuh.
Ø Pedagang Besar barang dagangan umum menjual beberapa Lini barang dagangan
Ø Pedagang Besar Lini Umum menjual satu dua Lini.
Ø Pedagang Besar Barang Khusus hanya menjual sebagian Lini.
b) Distributor Industri melaksanakan penjualan kepada produsen, alih-alih kepada pengecer dan mengatakan beberapa layanan menyimpan persediaan, menunjukkan kredit dan melaksanakan pengiriman.
c) Pedagang Besar Layanan Terbatas yaitu menunjukkan layanan yang lebih sedikit kepada pemasok dan pelanggan.
Ø Pedagang Besar tunai mempunyai Lini produk yang terbatas, barang yang cepat berputar dan melaksanakan penjualan kepada pengecer-pengecer kecil secara tunai.
Ø Pedagang Besar ruck terutama melaksanakan penjualan dan pengiriman Lini terbatas barang dagangan yang agak ditahan agak lama kepada Pasar Swalayan, Toko pangan kecil, Rumah sakit, Restoran dll
Ø Pengiriman antaran melaksanakan kegiatan dalam industri besar ibarat watu bara, kayu.
Ø Pemborong rak melayani pengecer kebutuhan pokok dan obat, kebanyakan untuk jenis.
Ø Koperasi Produsen mengumpulkan hasil bumi untuk dijual kepasar-pasar lokal. Laba Koperasi Produsen dibagikan kepada para anggotanya pada simpulan tahun.
Ø Pedagang Besar Pesanan Pos mengirim katalog kepada pedagang eceran, pelanggan industri, dan pelanggan forum yang menampilkan perusahaan-perusahaan didaerah-daerah terpencil.
b. Pialang dan Agen
Tidak mempunyai kepemilikan atas barang dan hanya melaksanakan sedikit fungsi. Fungsi utama yaitu memudahkan pembelian dan penjualan dan untuk itu mereka mendapatkan komisi 2 hingga 6 persen dari harga jual.
1) Pialang
Fungsi utama dari Pialang yaitu mempertemukan antara Pembeli dan penjual dan membantu negosiasi. Mereka dibayar oleh pihak yang menyewanya dan tidak menyimpan persediaan, tidak terlibat dalam pembiayaan atau tidak menanggung resiko. Contoh : Pialang Perumahan, Pialang Asuransi, Pialang Surat berharga.
2) Agen
Mewakili pembeli atau penjual dengan lebih permanent.
Ø Agen Produsen
Mewakili dua atau lebih produsen lini produk pelengkap. Mereka menandatangani perjanjian tertulis formal dengan masing-masing produsen mengenai kebijakan harga, wilayah, mekanisme penanganan pesanan, layanan pengiriman, dan garansi serta besarnya komisi.
Ø Agen Penjualan
Mempunyai kewenangan menurut kontrak untuk menjual seluruh keluaran produsen dalam bidang produk ibarat tekstil, mesin dan peralatan industri, watu bara dll.
Ø Agen pembelian
Umumnya mempunyai korelasi jangka panjang dengan pembeli dan melaksanakan pembelian bagi mereka, sering menerima, memeriksa, melaksanakan penggudangan, dan pengiriman barang dagangan kepada pembeli.
Ø Pedagang Komisi
Mempunyai kepemilikan fisik atas produk dan menegosiasikan penjualan.
c. Cabang dan Kantor Produsen
Usaha perdagangan besar yang dilakukan sendiri oleh penjual atau pembeli alih-alih melalui pedagang besar independent. Cabang-cabang dan kantor-kantor yang terpisah sanggup dikhususkan untuk penjualan atau pembelian
d. Pedagang Besar lain
Sejumlah jenis khusus pedagang besar ditemukan dalam sektor perekonomian tertentu. Jenis ini meliputi mengumpulkan hasil pertanian (yang membeli hasil pertanian dari banyak tanah pertanian), pabrik dan terminal minyak ukuran besar (yang mengumpulkan hasil minyak bumi dari banyak sumur) dan Perusahaan pelelangan (yang melelang mobil, peralatan dan sebagainya kepada penyalur dan bisnis lain).
2.7.Logistik Pasar
Meliputi perencanaan infrastruktur untuk memenuhi permintaan, kemudian mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik materi dan barang simpulan dari titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
a. Tahap Perencanaan Logistik
1. Memutuskan proposisi nilai perusahaan bagi pelanggannya
2. Memutuskan rancangan terusan dan taktik jaringan terbaik untuk menjangkau pelanggan.
3. Mengembangkan kesempurnaan operasional dalam peramalan, penjualan, administrasi gudang, administrasi transportasi, dan administrasi bahan
4. Mengimplementasikan solusi dengan sistem informasi, peralatan, kebijakan, dan mekanisme terbaik.
b. Sistem Logistik Terintegrasi
Meliputi administrasi bahan, sistem aliran bahan, dan distribusi fisik dibantu oleh teknologi informasi (TI). Logistik pasar meliputi beberapa kegiatan. Pertama yaitu peramalan penjualan, menurut jadwal distribusi, produksi dan tingkat persediaan perusahaan. Rencana produksi mengindikasikan materi yang harus di pesan departemen pembelian. Bahan ini tiba melalui transportasi ke dalam, memasuki wilayah penerimaan, dan disimpan di persediaan materi mentah. Bahan mentah di ubah menjadi barang jadi. Persediaan barang jadi merupakan penghubung antara pesanan pelanggan dan kegiatan manufaktur.
Pesanan pelanggan menurunkan tingkat persediaan barang jadi, dan kegiatan manufaktur meningkatkannya. Barang jadi mengalir dari lini perakitan dan melewati proses pengemasan, gudang dalam pabrik, pemrosesan ruang pengiriman, transportasi ke luar, gudang lapangan, serta pengiriman dan layanan pelanggan.
Contoh: FedEx bekerja sama dengan Volvo dalam menyalurkan sparepart truk dari seruan melalui telepon.
c. Tujuan Logistik Pasar
Banyak perusahaan menyatakan tujuan logistik pasar mereka sebagai “menempatkan barang yang tepat di tempat yang tepat pada ketika yang tepat dengan biaya terendah”. Sayangnya, tujuan ini hanya mengatakan sedikit panduan praktis. Tidak ada sistem yang sanggup memaksimalkan layanan pelanggan dan meminimalkan biaya distribusi pada ketika yang sama. Layanan pelanggan maksimum mengimplikasikan persediaan besar, transportasi premium, dan aneka macam gudang yang semuanya meningkatkan biaya logistik pasar. Perusahaan juga tidak sanggup mencapai efisiensi logistik pasar dengan meminta setiap manajer logistik pasar meminimalkan biaya logistiknya sendiri. Biaya logistik pasar berinteraksi dan sering berafiliasi secara negatif.
Contoh: Land’s End, pengecer pakaian raksasa menetapkan tujuannya untuk “merespons semua panggilan dalam 20 detik dan mengirim pemesanan dalam 24 jam sehabis penerimaan pemesanan”.
d. Kalkulasi Biaya Sistem Logistik Pasar
Pemilihan sistem logistik pasar memerlukan pengamatan total biaya (M) yang berafiliasi dengan aneka macam sistem yang direncanakan dan menentukan sistem yang meminimalkannya. Jika sulit mengukur S, perusahaan harus berusaha meminimalkan T + FW + VW untuk tingkat layanan pelanggan yang ditargetkan.
e. Keputusan Logistik Pasar
1. Pemrosesan Pemesanan
Perusahaan berusaha mempersingkat siklus pemesanan hingga pembayaran, yakni waktu antara penerimaan pesanan, pengiriman, dan pembayaran.
Contoh: General Electric mengoperasikan sistem informasi yang menyidik kredit pelanggan terhadap penerimaan pesanan dan menentukan apa dan di mana barang disimpan.
2. Pergudangan
Fungsi penyimpanan yaitu membantu memperlancar perbedaan antara produksi dan jumlah yang diinginkan oleh pasar.
Ø Gudang Penyimpanan : Menyimpan barang untuk jangka waktu menengah sampai panjang
Ø Gudang Distribusi : Menerima barang dari aneka macam pabrik perusahaan dan pemasok serta memindahkan sesegera mungkin.
Ø Gudang Otomatis : Menerapkan sistem penanganan materi yang maju di bawah kendali komputer pusat.
3. Persediaan
Manajemen harus mengetahui tingkat stok yang dibutuhkan untuk menempatkan pesanan gres (titik pesanan). Perusahaan juga harus menyeimbangkan antara:
Ø Biaya pemrosesan pesanan (biaya setup dan biaya pelaksanaan)
Ø Biaya penyimpanan persediaan (biaya penyimpanan, biaya modal, pajak dan asuransi, serta penyusutan dan keusangan).
Menentukan Kuantitas Pesanan Optimal. Contohnya, Sony menetapkan sistem “persediaan mendekati nol”, yang disebut sebagai SOMO (sell one, make one). Sistem ini mengharuskan perusahaan menciptakan sesuai pesanan, tidak stok.
4. Transportasi
Pilihan transportasi akan menghipnotis penetapan harga produk, kinerja pengiriman tepat waktu, dan kondisi barang ketika barang itu tiba, yang semuanya memengaruhi kepuasan pelanggan. Kontainerisasi terdiri dari memasukkan barang dalam kotak atau trailer yang gampang dipindahkan antar dua model transportasi.
Ø Piggyback : penggunaan rel dan truk
Ø Fishyback : penggunaan air dan truk
Ø Trainship : penggunaan air dan rel
Ø Airtruck : penggunaan udara dan truk
Pengiriman sanggup menentukan dari angkutan pribadi, kontrak, dan angkutan umum. Angkutan kontrak yaitu organisasi independen yang menjual layanan transportasi kepada pihak lain menurut kontrak. Angkutan umum mengatakan layanan antara titik yang ditentukan sebelumnya menurut jadwal dan tersedia bagi semua pengirim dengan tarif standar. Contoh transportasi: Di Eropa, P&G memakai tiga kelompok sistem logistik (angkutan pribadi, kontrak dan umum) untuk menjadwalkan pengiriman barang paling efisien.
f. Pelajaran Organisasional
Strategi logistik pasar harus diturunkan dari taktik bisnis, bukan hanya dari pertimbangan harga. Sistem logistik harus mengatakan informasi intensif dan membentuk korelasi elektronik diantara semua pihak yang berkepentingan. Terakhir, perusahaan harus menetapkan tujuan logistiknya untuk menyamai atau melebihi standar layanan pesaing dan harus melibatkan anggota semua tim yang relevan dalam proses perencanaan. Melaksanakan logistik dengan benar akan mengatakan imbalan besar.
Contoh : Pepsi Bottling Group (pembotol independen dan distributor terbesar Pepsi) memperbaiki rantai pasokan yang bocor di tahun 2002 hingga angka bencana kehabisan stok berkurang signifikan di 2006
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
a. Eceran
Eceran (Retailing) meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa langsung kepada konsumen simpulan untuk pengguna pribadi dan non bisnis. Pengecer ( Retailer ) atau Toko Eceran ( Retail Store ) yaitu setiap perjuangan bisnis yang volume penjualannya terutama berasal dari eceran
Tingkat Layanan
1. Swalayan (Self Service)
2. Swa pilih (Self Selection)
3. Layanan Terbatas ( Limited Service)
4. Layanan Lengkap (Full Service).
Kategori Usaha Eceran Non toko
1. Penjualan Langsung
2. Pemasaran Langsung
3. Mesin Otomatis
4. Layanan Pembelian
b. Keputusan Pemasaran
Keputusan Pemasaran berupa Pasar Sasaran, Keragaman produk dan perolehan produk, Pengadaan Barang, Layanan dan Atmosfir Toko, Kegiatan dan Pengalaman Toko, Harga, Keputusan komunikasi, dan Keputusan Tempat.
c. Perdagangan Besar
Perdagangan besar meliputi semua kegiatan yang terlibat dalam penjualan barang atau jasa kepada orang-orang yang membelinya untuk dijual kembali atau untuk penggunaan bisnis.
d. Jenis-jenis Utama Pedagang besar
Jenis-jenis utama pedagang besar yaitu, Pedagang Besar Niaga, Pialang dan Agen, Cabang dan Kantor Produsen, dan Pedagang Besar lain.
e. Logistik Pasar
Meliputi perencanaa infrastruktur untuk memenuhi permintaan, kemudian mengimplementasikan dan mengendalikan aliran fisik materi dan barang simpulan dari titik asal ke titik penggunaan, untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dan mendapatkan laba.
3.2. Saran
Para pengusaha Eceran maupun Pedagang Besar tentunya harus menciptakan keputusan yang baik dan tepat dalam memajukan usahanya, baik dari segi pemasaran, pemilihan tempat penjualan, memahami impian dari konsumen yang berbeda-beda, hingga menentukan Logistik Pasar yang direncanakan sehingga mendatangkan Pelanggan dan mendapat keuntungan keuntungan yang sesuai.
DAFTAR PUSTAKA
Kotler,Philip.Kevin Lane Keller.2009.Manajemen Pemasaran,Edisi 13 jld 2,
Jakarta.Erlangga