Makalah Manajer
12 Oktober 2018
Kali ini makalahmanajemen.com akan membahas makalah tentang kepemimpinan dengan judul manajer. Makalah ini memuat tentang pengertian, tugas, kiprah dan fungsi manajer, tingkatan-tingkatan dari manajer, masalah yang terjadi pada manajer dan keahlian yang harus dimiliki oleh seorang manajer.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guna menentukan apa saja yang perlu diketahui oleh seorang manajer dan keterampilan-keretampilan apa yang perlu dimilikinya kita perlu menganalisis pekerjaan manajemen. “apakah yang sebetulnya dilakukan oleh seorang manajer?” salah satu tanggapan atas pernyataan yang diajukan adalah: “Seseorang manajer mengorganisasi sumber-sumber daya yang tersedia padanya (didalamnya temasuk: insan – uang, serta aktiva lain seperti, contohnya tanah serta peralatan) guna mencapi sasaran-sasaran tertentu dan biasanya ia juga bertugas untuk menerapkan sasaran-sasaran tersebut. Seorang manajer membuatkan kiprah menjamin ketersediaan, keakuratan, dan keamanan informasi serta pengaturan organisasi yang baik serta yang dibutuhkan oleh organisasi untuk mencapai tujuan sekaligus meningkatkan eksistensi organisasi di tengah-tengah lingkungannya.
Salah satu kiprah atau kiprah manajer yaitu harus bisa mengendalikan konflik dalam organisasi yang dipimpinnya sehingga setiap konflik itu sanggup diselesaikan dengan baik dan tidak ada yang merasa dirugikan. Dalam menjalankan tugasnya manajer disyaratkan mempunyai kemampuan multidisiplin, antara lain: teknologi, bisnis, manajemen, dan kepemimpinan. Kemampuan ibarat ini harus dimiliki oleh seorang manajer. Apalagi, tantangan manajer tidaklah ringan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajer ?
2. Jelaskan tingkatan-tingkatan dari manajer !
3. Sebutkan tugas manajer ?
4. Apa saja kiprah dan fungsi manajer ?
5. Apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer ?
6. Sebutkan keahlian apa saja yang dimiliki manajet ?
C. Tujuan
1. Untuk mengatahui apa pengertian manajer
2. Untuk mengatahui tingkatan-tingkatan dari manajer
3. Untuk mengatahui kiprah manajer
4. Untuk mengatahui apa saja kiprah dan fungsi manajer
5. Untuk mengatahui apa saja bentuk masalah yang terjadi pada manajer
6. Untuk mengatahui keahlian apa saja yang dimiliki manajet
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajer
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), manajer ialah (1) orang yang mengatur pekerjaan atau kerjasama diantara aneka macam kelompok atau sejumlah orang untuk mencapai sasaran. (2) orang yang berwenang dan bertanggung jawab membuat rencana, mengatur, memimpin, dan mengendalikan pelaksanaanya untuk mencapai target tertentu.
Menurut Oxford Learner’s Pocket Dictionary: Third Edition (Oxford University Press), Manager (n) person who organizes a business, sports team, etc. (Orang yang mengorganisir bisnis, tim olahraga, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia Indonesia, Manajer ialah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai target organisasi.
Menurut Robert tanembaum, manajer ialah sesorang yang mengarahkan orang lain dan bertanggung jawab atas pekerjaan tersebut. Pemimpin ialah mereka yang memakai wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan dan mengontrol para bawahan yang bertanggung jawab, supaya semua bab pekerjaan dikoordinasi untuk mencapai tujuan perusahaan.
manajer ialah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai tujuan/sasaran organisasi.
B. Tingkatan – Tingkatan Manajer
Piramida jumlah karyawan pada sebuah organisasi dengan struktur tradisional, menurut tingkatnya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering dikelompokkan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama (biasanya digambarkan dalam bentuk piramida, dimana jumlah karyawan lebih besar dibagian bawah daripada di bab puncak). Berikut ini ialah tingkatan manajer mulai dari bawah ke hingga ke atas.
1. Manajemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah administrasi operasional, merupakan administrasi tingkatan paling rendah yang bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift, manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
2. Manajemen tingkat menengah (middle management), meliputi semua administrasi yang berada diantara lini pertama dan administrasi puncak. Dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk manajer menengah diantaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik, atau manajer divisi.
3. Manajemen puncak (top management, dikenal pula dengan istilah executive officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan stratigi perusahaan secara umum dan mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top administrasi ialah CEO (Chif Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial Officer).
Meskipun demikian, tidak semua organisasi sanggup menuntaskan pekerjaannya dengan memakai bentuk piramida tradisioanal ini. Misalnya pada organsasi yang lebih fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan undangan pekerjaan.
Manajer fungsional dan manajer umum
Definisi dan Pengertian Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager)
· Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional ialah manajer yang mempunyai tanggung jawab pada satu bab fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada bab lain.
Contohnya ialah ibarat manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi tumpuan lainnya.
· Manajer Umum / General Manager
Manajer umum ialah manajer yang mempunyai tanggung jawab seluruh bagian/fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diharapkan satu orang manajer umum, sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya mempunyai beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area kiprah yang berbeda-beda.
C. Tugas Manajer
Tugas seorang manajer diantaranya:
a) Perencanaan (Planning)
Tugas pertama seorang manajer ialah memutuskan apa yang ingin dicapainya. Maksudnya mencapai tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang dari organisasinya.
b) Pengorganisasian (Organizing)
Sasaran-sasaran dan pekerjaan yang diharapkan untuk mencapai tujuan, memperlihatkan jumlah orang yang diharapkan serta keterampilan-keterampilan yang diharapkan mereka – maksudnya: posisi-posisi yang perlu diisi serta kualifikasi-kualifikasi yang perlu dimiliki orang untuk menduduki posisi tersebut.
Dalam hal mengorganisasi: pihak manajer memutuskan pekerjaan-pekerjaan mana yang harus diisi serta tugas-tugas dan tanggung jawab ynag berkaitan dengan masing-masing pekerjaan. Tetapi pekerjaan yang dilaksanakan oleh para anggota organisasi yang bersangkutan berkaitan erat satu sama lain; maka oleh alasannya ialah itu diharapkan koordinasi tertentu.
c) Pengkoordinasian (Coordination)
Coordination sesungguhnya merupakan suatu bab esensial dari “ORGANIZATION”. Dan cara mengkoordinasikan paling umun adalah: menyediakan atasan bersama untuk pekerja-pekerja yang pekerjaan mereka salaing berkaitan.
d) Penempatan Karyawan (Staffing)
Dalam bidang pengorganisasian, manajer yang bersangkutan menentukan posisi-posisi dan ia memutuskan siapa saja yang menduduki posisi tersebut. Dalam acara “STAFFING” ia berupaya menemukan orang yang tepat untuk masing-masing pekerjaan.
Sebuah perusahaan yang mapan, sudah tentu mempunyai organisasi tertentu dan orang-orang yang mengisi posisi-posisi tersebut. Tetapi, baik organisasi maupun “STAFFING” merupakan aktivitas-aktivitas yang berkelanjutan. Waktu sebuah perusahaan tumbuh, atau memasuki bidang-bidang baru, perlu diciptakan dan diisi posisi-posisi baru, dan ada kalanya perlu seluruh struktur organisasi diubah. dan aktifitas “STAFFING” mustahil dilakukan sekali saja. oleh alasannya ialah itu, orang-orang senantiasa menunggalkan organisasi yang bersangkutan atau adakalanya mereka diberhentikan, kadang-kadang ada yang pensiun dan ada pula yang meninggal dunia.
e) Memberikan Arah/Pengarahan (Direction)
Manajemen kadang-kadang dinyatakan orang sebagai: “THE MANAGEMENT OF PEOPLE, NOT THINGS”. Pernyatan tersebut mengandung makna bahwa sang mnajer hanya perlu menggerakkan orang-orang lain sesuai dengan keinginan. Manajemen manusia, mengarahkan pihak bawahan merupakan bab penting dari kiprah manajerial.
DIRECTION bukan saja berarti menyatakan kepada orang-orang apa yang harus dilakukan mereke, tetapi pula:
· Memastikan bahwa meraka mengetahui apa yang diharapkan dari mereka dalam setiap situsi dan,
· Membantu mereka membuatkan keterampilan-keterampilan mereka.
Hal yang sangat penting adalah: bahwa direction juga meliputi upaya untuk membuatkan moril baik supaya bawahan bersedia menawarkan “segala-galanya” dan bukan sekedar bekerja asal bekerja.
f) Pengawasan (Control)
Dalam hal melaksanakan aktivitas-aktivitas “DIRECTING” sang manajer mengambarkan kepada karyawannya apa yang harus dilakukan mereka dan ia membantu meraka untuk melaksanakan kiprah sebaik mungkin dalam acara “CONTROLLING” ia menentukan kemajuan bagaimana telah dicapai dalam hal menuju ke arah sasaran-sasaran. Ia perlu mengetahui apa yang sedang terjadi, sehingga ia sanggup segera melaksanakan intervensi dan mengubah prosedur-prosedur apabila perubahan-perubahan demikian dianggap perlu untuk mencapai sasaran-sasaran.
g) Inovasi (Inovasion)
Inovasi intinya perlu dimasukkan ke dalam fungsi manajemen. Pada dasarnya, penemuan terdiri dari tindakan-tindakan membuatkan cara-cara gres yang lebih baik untuk melaksanakan pekerjaan. Seseorang manajer sanggup menghasilkan ide-ide gres mengkombinasikan ide-ide usang menjadi ide-ide baru, dan mengadaptasikan mereka sesuai dengan kebutuhan atau mungkin ia sanggup bertindak sebagai katalisator guna mengembangkan serta menerapkan inovasi-inovasi.
h) Representasi (Representation)
Akhirnya kiprah seorang manajer meliputi kiprah mewakili organisasinya dalam menghadapi kelompok-kelompok luar:
· Badan-badan pemerintahan
· Lembaga-lembaga finansial
· Perusahaan-perusahaan lain
· Para pemasok ( para “suppliers”)
· Para pembeli dan
· Publik umum
Para manajer juga perlu mempertimbangkan kepentingan para pegawai, para pembeli, pihak pemerintah, dan masyarakat sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan. Kepentingan-kepentingan kelompok tersebut harus diperhatikan oleh mereka alasannya ialah apabila hal tersebut tidak dilakukan perusahaan akan mengalami akibat-akibatnya.
Contoh:
Apabila para karyawan merasa bahwa upah/gaji mereka terlampau rendah, maka mereka akan meninggalkan perusahaan dalam jumlah besar. Mereka yang masih ada dilingkungan perusahaan yang bersangkutan akan bekerja setengah hati.
Keinginan para pembeli, pihak pemerintah dan juga masyarakat amat penting. Maka oleh karnanya para manajer harus mengimbangkan kepentingan semua kelompok yang diwakili oleh mereka, sewaktu mereka mengambil keputusan-keputusan
Menurut Sugiyanto Wiryoputrao dalam buku "Dasar-dasar Manajemen", yang menjadi kiprah atau pekerjaan dari manajer itu ialah sebagai berikut :
a. Kepala dalam organisasi.
b. Pemimpin dalam organisasi.
c. Wakil organisasi dalam bertindak keluar.
d. Penerima informasi.
e. Penerjemah informasi untuk disampaikan kepada bawahan.
f. Juru bicara atau humas organisasi.
g. Wirausaha.
h. Penangkal gangguan organisasi.
i. Pembagi sumber daya dalam organisasi.
j. Negosiator bagi organisasi.
D. Fungsi Dan Peran Manajer
a. Fungsi seorang manajer adalah:
1) Memahami visi dan misi perusahaan.
2) Harus menjabarkan visi dan misi tersebut kepada tujuan.
· Tujuan dirumuskan dengan dua dasar:
a) Visi dan misi
b) Antisipasi (memperkirakan) ihwal masa depan
· Tujuan harus memenuhi empat syarat:
a) Measurable (dapat diukur), ada data-data dan angka-angka
b) Chalenging (menentang), dihentikan gampang dicapai sehingga motivasi kerja akan sanggup dibangkitkan.
c) Realistis (dapat diwujudkan), sesuai dengan kemampuan
d) Time frame (jangka waktu).
3) Merumuskan tindakan-tindakan yang harus dilakukan untuk mencapai (membuat plan atau rencana).
4) Melakukan perjuangan untuk menyediakan resources dalam melaksanakan plan yang telah dibuat.
5) Memimpin pelaksanaan planning supaya para pegawai bekerja sanggup dengan motivasi yang tinggi.
6) Mengendalikan pelaksanaan kegiatan serta penggunaan resources supaya planning yang dibentuk sanggup berjalan sebagaimana mestinya.
7) Bersiap untuk menghadapi kontingensi (bersiap untuk menhadapi hal-hal yang diluar perkiraan.
b. Peran seorang manajer adalah:
Peran dari seorang manajer (Management Role) antara lain ialah sebagai berikut:
1. Interpersonal Role
Manajer harus bisa mempunyai kiprah bekerjasama dengan pihak-pihak lain.
· Figur Head : manajer harus bisa mewakili unit yang dipimpinnya.
· Leader: manajer harus bisa memimpin bawahannya secara efektif.
· Liaison: manajer bisa menjadi penghubung dengan unit/organisasi yang lain.
2. Informational Role (peran informasi)
· Monitoring: manajer harus bisa berperan memonitor kegiatan-kegiatan unit yang dipimpinnya dalam rangka acara produksi dan pengumpulan data.
· Disseminator: manajer harus berperan memberikan informasi yang dikumpulkanya kepada pihak yang membutuhkannya.
· Spoke person : manajer harus berperan memberikan kebijakan/keputusan pimpinanya yang lebih tinggi kepada bawahan yang dipimpinnya dengan cara yang gampang dimengerti (bisa memberikan keinginan, aspirasi, dan usul kepada pimpinan).
3. Decision Making
Manajer harus berperan mengambil keputusan dari persoalan-persoalan yang muncul di unit organisasi yang dipimpinya. Setiap keputusan mengandung resiko yang harus diperhitungkan. Tetapi, seorang manajer dihentikan mundur untuk mengambil keputusan.
· Enterperneur (pengusaha) : manajer harus berperan melihat peluang-peluang yang muncul, mengambil keputusan untuk memanfaatkan peluang-peluang tersebut bagi organisasi/unit yang dipimpinya.
· Disturbance Handler : manajer harus berperan mengambil keputusan untuk mengatasi gangguan-gangguan.
· Resource Allocator : manajer harus berperan mengambil keputusan alokasi sumber daya.
· Negotiator : manajer harus berperan mengambil keputusan dalam berunding dengan unit-unit yang lain.
Menurut Sugiyanto Wiryoputro kiprah dari manajer, yang disadurnya dari Ranupandojo, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai produser.
2. Sebagai administrator.
3. Sebagai entrepreneur.
4. Sebagai integrator.
Henry Mintzberg, spesialis riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada sepuluh kiprah yang dimainkan oleh manajer di daerah kerjanya. Ia kemudian mengelompokkan kesepuluh kiprah itu ke dalam tiga kelompok.
1. Peran antar pribadi, yaitu melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi kiprah sebagai figur untuk anak buah, pemimpin, dan penghubung.
2. Peran informasional, meliputi kiprah manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta kiprah sebagai juru bicara.
3. Peran pengambilan keputusan, meliputi kiprah sebagai seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar acara yang dilakukan oleh manajer ialah berinteraksi dengan orang lain.
E. Masalah (Problem) Manajer
Masalah dari seorang manajer adalah:
1. Para manajer selalu menghadapi ketidakpastian ihwal masa depan.
2. Selalu menghadapi masalah keterbatasan sumber daya.
Untuk menghadapi problem tersebut, kita bisa memakai satu dari tiga pendekatan berikut :
· Enterpreneur Approach (pendekatan kewirausahaan).
Ciri : intuitif dan agresif
Hasilnya sangat tergantung pada ketepatan filingnya (resikonya lebih tinggi).
· Adaptif Approach (pendekatan penyesuaian).
Ciri : konservatif dan menunggu situasi berkembang
Hasil dari pendekatan ini ialah tanpa pola dan perusahaan selalu menjadi follower.
· Planning Approach (pendekatan perencanaan).
Ciri : memakai pendekatan yang struktur dan sistematis
Hasil dari pendekatan ini ialah pertumbuhan yang terencana.
F. Keahlian (Skill) Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus mempunyai keterampilan untuk membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau wangsit serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu planning kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses pembagian terstruktur mengenai wangsit menjadi suatu planning kerja yang kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh alasannya ialah itu, keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat planning kerja.
b. Keterampilan bekerjasama dengan orang lain (humanity skill)
Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau keterampilan bekerjasama dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan administrasi atas, menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu pekerjaan tertentu, contohnya memakai acara komputer, memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.
Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1. Keterampilan administrasi waktu.
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk memakai waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Waktu yang dimiliki merupakan aset berharga, dan menyia-nyiakannya berarti membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2. Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan ialah yang paling utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari aneka macam alternatif yang sanggup diambil untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan menentukan sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan mengevaluasinya supaya tetap berada di jalur yang benar.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Para manajer mengorganisasi dan menempatkan pekerja-pekerja pada aneka macam posisi, artinya mereka memakai suatu proses dengan apa struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan dan kemudian mereka menempatkan orang-orang dalam jabatan tersebut.
2. Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega dan dengan para atasan. Dengan perkataan lain: para manajer meneruskan ide-ide kepada pihak lain, untuk tujuan membuat suatu hasil yang diinginkan.
3. Para manajer pemimpin dan mensupervisi artinya mereka mengusahakan supaya pihak bawahan bekerja kearah pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran umum.
4. Para manajer membuat keputusan-keputusan, artinya mereka membuatkan suatu proses dengan apa dipilih suatu arah tindakan-tindakan daripada alternatif-alternatif yang tersedia untuk tujuan mencapai suatu hasil yang diinginkan.
5. Para manajer memusatkan perhatian mereka pada sasaran-sasaran.
6. Para manajer merencanakan dan memutuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES) artinya, mereka mengantisipasi masa yang akan tiba dan menemukan macam-macam arah tindakan-tindakan alternatif, sehabis itu meraka memutuskan petunjuk-petunjuk bagi keputusan-keputusan masa yang akan datang.
7. Para manajer, yang mengukur hasil yang dicapai dan mengarahkannya ke arah tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.