Pengertian Manajemen Operasional
25 Juli 2018
(Franklin & Thomas dalam Handoko) Manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan sumber daya- sumber daya /faktor-faktor produksi dalam proses transformasi menjadi banyak sekali produk atau jasa.
(Pontas Pardede) Manajemen produksi dan operasi sebagai pengarahan dan pengendalian banyak sekali aktivitas yang mengolah banyak sekali jenis sumberdaya untuk menciptakan barang atau jasa tertentu. Sehingga mampu disimpulkan administrasi operasional ialah suatu aktivitas untuk mengatur/mengelola secara optimal atau administrasi pengelolaan sumber daya dalam proses transformasi input menjadi output.
Ruang lingkup Manajemen produksi dan operasi secara ringkas mampu terlihat dalam Gambar dibawah ini mengenai Ruang Lingkup administrasi produksi dan operasi :
Tujuan Manajemen Operasional
Para administrasi dalam organisasi dalam pelaksanaan administrasi produksi/operasi bertujuan untuk mengatur penggunaan resources yang ada baik yang berupa bahan, tenaga kerja, mesin-mesin dan perlengkapan, sedemikan rupa sehingga proses produksi mampu berjalan dengan efektif dan efisien.
Dengan demikian kita perlu mempelajari menajemen operasional alasannya ialah :
a. Manajemen operasional merupakan salah satu dari tiga fungsi utama untuk menciptakan barang dan jasa dari seluruh organisasi perusahaan, yaitu :
Pemasaran yang menciptakan adanya seruan atau menerima pesanan untuk pembuatan suatu barang. Produk/poerasi yang menghasilkan produk Keuangan atau akuntansi yang memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang
b. Untuk mengetahui bagaimana cara memproduksi suatu barang dan jasa
c. Fungsi produksi merupakan bagaian yang paling penting dan mahal, contohnya untuk perbaikan-perbaikan pelayanan kepada konsumen.
d. Untuk mengetahui tugas-tugas penting dari seorang manajer operasional
Fungsi-Fungsi Manajemen Operasi dan Produksi
Fungsi-Fungsi Manajemen Operasi adalah sebagai berikut:
a. Perencanaan : mencakup seluruh aktivitas mulai dari penentuan barang atau jasa yang akan dibuat, perencanaan pengadaan dan penanganan sumberdaya-sumberdaya yang akan diolah, penentuan jumlah dan jenis serta penataan letak (layout) mesin-mesin dan peralatan yang akan digunakan, penentuan cara dan teknik pengolahan yang akan digunakan, penentuan ciri-ciri dan sifat yang harus dimiliki oleh barang atau jasa yang dihasilkan serta penetapan waktu kapan barang dan jasa yang bersangkutan sudah harus siap untuk dipasarkan.
b. Pengorganisasian : mencakup seluruh aktivitas penentuan jumlah dan jenis sumberdaya insan yang diharapkan untuk melaksanakan setiap aktivitas
c. Penelaah : seluruh aktivitas untuk menerima keterangan perihal setiap aktivitas yang dilaksanakan di dalam aktivitas operasi dan produksi.
d. Pengawasan : mencakup seluruh aktivitas yang dimaksudkan untuk mengarahkan dan menjamin supaya banyak sekali aktivitas yang sudah dan sedang dilaksanakan itu sudah sesuai dengan apa yang telah direncanakan.
Jenis-Jenis Organisasi dan sumberdaya-sumber yang yang digunakan sertahasil kegiatannya
Dalam melaksanakan aktivitas operasional, perusahaan akan mempunyai karakteristik yang berbeda-beda mirip terlihat dalam Tabel dibawah ini :
Tabel Jenis organisasi, sumberdaya yang digunakan dan hasil kegiatan
Sejarah Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi
Sejarah perkembangan administrasi produksi dan operasi tidak mampu dipisahkan dari sejarah perkembangan manajemen.
Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi terlihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi
Fungsi Manajemen Operasional dalam aktivitas perusahaan
Kegiatan operasi dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu :
a. Organisasi manufaktur – merupakan jenis organisasi dari kelompok perusahaan yang menghasilkan barang. Menurut Wild,1983 mengidentifikasikan dua kategori dasar bagi perusahaan manufaktur, yaitu:
1. Industri dengan proses terus menerus / countinous process industries ialah industri yang memproduksi barang dengan proses kontinyu. Industri jenis ini seringkali memakai proses kimia daripada fisik atau mekanis. Contoh : industri pupuk, gula, semen, farmasi dll.
2. Industri dengan proses terputus-putus / intermittent process industries ialah industri yang memproduksi barang secara proses individu, yaitu unit per unit. Contoh : industri alat-alat elektronika, kendaraan bermotor, peralatan kantor dan alat-alat rumah tangga.
Intermittent process industries dibagi menjadi tiga kelompok :
1. Jobbing shop production – sistem volume rendah
2. Batch production – sistem volume menengah
3. Mass production – sistem volume tinggi
Tabel Karakteristik Intermittent Process Industri
b. Organisasi jasa – organisasi dari kelompok perusahaan untuk menghasilkan barang yang tidak berwujud.
Organisasi jasa mampu dibagi menurut :
1. Hubungan dengan barang (hubungan eksklusif dengan barang –seperti biro barang, restoran, perusahaan angkutan barang , tidak bekerjasama eksklusif dengan barang – mirip akuntan, konsultan, poliklinik)
2. Tingkat kekerabatan dengan pelanggan (standart service dan custom service)
3. Jenis pelayanan (jasa kesehatan dan sosial, hiburan dan rekreasi, pendidikan dan kursus, bisnis dan perdagangan, transportasi dan komunikasi)
Bidang Manajemen Operasi dalam 3 jenis perusahaan :
Bagan (a) Perusahaan manufaktur
Bagan (b) Bank Komersial
Bagan (c) Toko serba ada
Produktivitas
Pembuatan barang atau jasa merupakan suatu proses transformasi dari sumber daya menjadi barang atau jasa. Semakin efisien transformasi itu dilakukan semakin produktif pelaksanaan administrasi operasinya.produkivitas menjadi ukuran utama yang digunakan untuk mengetahui kinerja dari suatu aktivitas operasinya. Produktivitas merupakan ukuran bagaimana sebaiknya suatu sumber diatur dan dimanfaatkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
Produktivitas dalam dihitung dalam banyak sekali bentuk. Tabel 1.4. memberikan ukuran produktivitas dalam banyak sekali organisasi.
Tabel Ukuran Produktivitas
Secara umum, produktivitas dinyatakan sebagai rasio antara keluaran terhadap masukan, atau rasio hasil yang diperoleh terhadap sumber daya yang dipakai. Dalam bentuk persamaan dituliskan sebagai berikut :
Bila dalam rasio tersebut masukan yang digunakan untuk menghasilkan keluaran dihitung seluruhnya, disebut sebagai produktivitas total (total-factor productivity/TFP), tetapi kalau yang dihitung sebagai masukan hanya komponen tertentu saja maka disebut sebagai produktivitas parsial (partial productivity)
Contoh :
Pada tahun 2004 dan 2005, pabrik roti Brownie menghasilkan produksi masing-masing sebesar 28.000 kg dan 35.000 kg roti kering. Sumber daya yang digunakan perusahaan dalam dua tahun terakhir itu sebagai berikut.
Tabel Sumber Daya Produksi PT Brownie 2004-2005
Untuk mengetahui nilai produktivitas masing-masing tahun, harus diketahui data perihal harga dan biaya sumber daya yang digunakan. Misalnya, pada tahun 2004 harga tepung terigu = Rp. 1.000per kg, biaya tenaga kerja = Rp. 6.000 per jam, dan biaya listrik= Rp. 5.000 per kVA, maka produktivitas totalnya sebagai berikut :
Produktivitas total tahun 2005 dihitung menurut harga konstan tahun 2004. Selama periode tahun 2004-2005 terjadi kenaikan produktivitas sebesar 4,8% yaitu dari 200 kg/juta rupiah menjadi 209,6 kg/juta rupiah.