Makalah Prosedur Pasar

Kali ini makalahmanajemen akan berbagi sebuah makalah manajemen pemasaran dengan judul makalah Prosedur Pasar. Berikut Makalahnya.
Makalah Prosedur Pasar

BAB I PENDAHULUAN


1. 1 Latar Belakang

Pasar ialah kawasan bertemunya  atau interaksi antara undangan dan penawaran. Dengan kata lain,  pasar merupakan kumpulan individu-individu (konsumen) yang membutuhkan barang atau jasa, sedangkan produsen yang menyediakan barang atau jasa. Pada pihak konsumen, akan terjadi undangan beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Permintaan barang didasarkan pada kebutuhan konsumen. Faktor-faktor yang menimbulkan adanya undangan tersebut ialah adanya harga barang itu sendiri, harga barang lain barang komplementer atau barang subtitusi),pendapatan konsumen, selera (teste), jumlah penduduk dan lain sebagainya.
Kemajuan yang telah dicapai banyak sekali perekonomian, terutama perekonomian negara-negara maju, membuktikan bahwa pada umumnya prosedur pasar ialah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan menyebarkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu ia menjadikan beberapa akhir jelek sehingga diharapkan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya.

1. 2 Tujuan Penulisan

-          Mahasiswa sanggup memahami pengertian dari prosedur pasar.
-          Mahasiswa sanggup mengetahui dan memahami pengertian undangan dalam prosedur pasar.
-          Mahasiswa sanggup memahami aturan dan kurva permintaan.
-          Mehasiswa sanggup mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mensugesti undangan dan juga pergeseran kurvanya.



BAB II PEMBAHASAN MEKANISME PASAR


2. 1 Pengertian Mekanisme Pasar

            Pasar ialah kawasan bertemunya  atau interaksi antara undangan dan penawaran. Dengan kata lain,  pasar merupakan kumpulan individu-individu (konsumen) yang membutuhkan barang atau jasa, sedangkan produsen yang menyediakan barang atau jasa. pasar sanggup dibedakan menjadi dua jenis, yaitu pasar barang dan pasar faktor. Pasar barang ialah kawasan dimana pembeli dan penjual dari suatu barang atau jasa melaksanakan interaksi untuk menentukan jumlah dan harga barang atau jasa yang diperjual-belikan. Sedangkan Pasar Faktor ialah kawasan dimana para pengusaha (pembeli faktor-faktor produksi) mengadakan interaksi dengan pemilik-pemilik faktor produksi untuk menentukan harga (pendapatan) dan jumlah faktor-faktor produksi yang akan digunakan dalam menghasilkan barang-barang dan jassa-jasa yang diminta massyarakat.
Kemajuan yang telah dicapai banyak sekali perekonomian, terutama perekonomian negara-negara maju, membuktikan bahwa pada umumnya mekanisme pasar ialah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan menyebarkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu ia menjadikan beberapa akhir jelek sehingga diharapkan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya
            Mekanisme pasar sanggup mengalokasikan faktor-faktor produksi dengan cukup efisien dan sanggup mendorong perkembangan ekonomi disebabkan lantaran ia mempunyai beberapa kebaikan, yaitu:
a.       Pasar sanggup memperlihatkan informasi yang lebih tepat
Salah satu pertimbangan yang harus difikirkan dalm menjalankan perjuangan ialah menentukan jenis barang-barang yang sanggup dihasilkan secara menguntungkan. Pasar sanggup memperlihatkan informasi yang sangat mempunyai kegunaan dalam hal ini, yaitu dengan memperlihatkan keterangan ihwal harga barang dan hingga dimana besarnya undangan kepada banyak sekali barang.
b.      Pasar memberi perangsang untuk menyebarkan acara usaha
Keadaan dalam pasar terus menerus mengalami perubahan. Ini akan memperlihatkan dorongan kepada pengusaha untuk menambah produksi dan meningkatkan acara ekonomi.
c.       Pasar memberi perangsang untuk memperoleh keahlian modern
Untuk mempercepat pertanbahan produksi, teknologi yang lebih modern harus digunakan dan kemarihan teknik dan administrasi yang modern diperlukan. Kebutuhan ini akan menjadi perangsang untuk memperoleh keahlian dan cara memproduksi secara modern.
d.      Pasar menggalakan penggunaan barang dan faktor produksi secara efisien
Harga suatu barang ditentukan oleh undangan dan kelangkaannya. Makin besar undangan makin tinggi harganya, dan makin langka penawarannya akan semakin tinggi harganya.
e.       Pasar memperlihatkan kebebasan yang tinggi kepada masyarakat untuk melaksanakan acara ekonomi
Para pengusaha mempunyai kebebasan yang penuh untuk menentukan jenis barang-barang yang akan diproduksinya dan jenis-jenis faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang.

Di samping kebaikan, prosedur pasar juga menerima kritik. Kritik yang sering dikemukakan, yaitu:
a.       Kebebasan yang tidak terbatas menindas goongan-golongan tertentu
Kebebasan dalam melaksanakan acara ekonomi yang tidak ada batasnya sanggup merugikan golongan yang lemah dan kaum minoritas.
b.      Kegiatan ekonomi sangat tidak stabil keadaannya
Mekanisme pasar yang bebas menimbulkan perekonomian selalu mengalami acara naik nurun yang tidak teratur.
c.       Sistem pasar sanggup menjadikan monopoli
Tidak selalu prosedur pasar itu merupakan suatu sistem pasar persaingan tepat dimana harga dan jumlah barang yang diperjualbelikan ditentukan oleh undangan pembeli dan penawaran penjual yang banyak jumlahnya.
d.      Mekanisme pasar tidak sanggup menyediaan beberapa jenis barang secara efisien
Masyarakat, secara bersama-sama, memerlukan beberapa jasa-jasa tertentu menyerupai jalan raya untuk mempertinggi efisiensi kemudian lintas, angkatan bersenjata dan polisi untuk keamanan dan ketertiban. Jasa-jasa menyerupai itu tidak sanggup disediakan oleh prosedur pasar secra efisien. Untuk sanggup menyediakan jasa-jasa itu dengan baik diharapkan campur tangan pemerintah
e.       Kegiatan konsumen dan produsen mungkin menjadikan “Eksternalitas” yang merugikan
Yang dimaksudkan dengan eksternalitas ialah akhir sampingan (buruk atua baik) yang ditimbulkan oleh acara mengkonsumsi atau memproduksi[2].

2. 2 Permintaan

A.    Pengertian dan Hukum Permintaan
            Permintaan berdasarkan Kotler (1990) ialah harapan akan produk yang spesifik yang didukung oleh kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Kekuatan undangan tergantung pada harganya[3].
Permintaan ialah harapan konsumen membeli suatu barang pada banyak sekali tingkat harga selama periode waktu tertentu[4]. Permintaan ada dua, yaitu undangan individu  (firm) dan undangan pasar (market).  Permintaan individu ialah undangan sejumlah barang oleh konsumen pada banyak sekali tingkat harga barang. Sedangkan undangan pasar  ialah penjumlahan dari undangan individu-individu, dengan kata lain kumpulan dari permintaan-permintaan individual membentuk undangan pasar.
Di dalam prosedur pasar, sisi undangan dan sediaan tolong-menolong menentukan baik kuantitas barang yang akan dibeli dan dijual maupun harga relatifnya. Permintaan dan sediaan saling berinteraksi secara serempak baik dalam perdagangan internasional maupun dalam pasar-pasarmestik atau lokal. Sisi undangan dari setiap pasar ditentukan oleh selera dan penghasilan para pemakai produk. Selera dan penghasilan konsumen akan menghambat bagaimana kuantias barang yang diminta akan bereaksi terhadap perubahan-perubahan dalam harga.
            Hukum undangan ialah jika harga naik, jumlah barang yang diminta akan turun, demikian pula sebaliknya, jikalau harga turun, jumlah barang yang diminta akan naik.[5] Dengan kata lain, jikalau jumlah barang yang lebih banyak dipasarkan, barang-barang itu hanya akan terjual dengan harga yang lebih rendah.



B.     Kurva Permintaan
Kurva undangan ialah kurva yang menghubungkan antara harga dengan jumlah produk yang diminta oleh pasar. Jika harga produk tersebut tinggi maka hanya sedikit undangan terhadap produk tersebut. Tetapi, jikalau harganya semakin menurun maka undangan terhadap produk tersebut akan semakin tinggi.



Dari gambar tersebut terlihat bahwa pada ketika harganya tinggi maka undangan terhadap kuantitas produk ialah rendah, tetapi semakin harganya rendah maka undangan terhadap kuantitas produk semakin tinggi. Dengan demikian fungsi antara harga dengan undangan kuantitas produk disebut dengan kurva permintaan. Bentuk kurva perrmintaan ialah turun miring ke kanan bawah (downward sloping to yhe right). Hubungabn antara harga (price) dan jumlah (quantity) yang diminta itu terjalin lantaran adanya suatu ketentuan bahwa jumlah barang yang diminta merupakan fungsi (atau tergantung pada) harga, dan bukan sebaliknya. Hubungan menyerupai itu sanggup di tuliskan sebagai berikut.
Formula bentuk kekerabatan antara P (harga) dengan  Q (jumlah barang yang diminta) menyerupai itu memberi arti bahwa di antara dua peubah (variabel) itu,maka peubah P atau harga satuan merupakan peubah bebas (dependent variabel).  Bentuk kurva yang berupa garis lurus bukan merupakan suatu keharusan. Bentuk yang mungkin untuk kurva undangan itu bisa lurus, cekung terhadap titik nol, atau bahkan cembung terhadap titik nol menyerupai gabar di bawah ini.
Dalam menganalisis undangan perlu disadari perbedaan antara dua istilah, yaitu: permintaan dan jumlah barang yang diminta. Ahli ekonom menyampaikan undangan ialah keseluruhan  daripada kurva permintaan. Makara undangan menggambarkan keadaan keseluruhan antara kekerabatan harga dan jumlah permintaan. Sedangkan ‘jumlah barang yang diminta” dimaksudkan sebagai banyaknya permintaa pada suatu tingkat harga tertentu. Setelah mengetahui kurva-kurva undangan dalam hubungannya dengan kuantitas barang yang diminta terhadap harga, kita akan sanggup mengkombinasikan mereka dengan kurva-kurva sediaan yang diperoleh dari kondisi-kondisi biaya untuk menandakan produksi, konsumsi dan pengaruh-pengaruh harga lainnya[6].
Para ekonom memakai istilah ceteris paribus untuk menyatakan bahwa semua variabel yang relevan, kecuali variabel-variabel yang sedang dipelajari pada ketika tersebut, dianggap konstan. Istilah yang diambil dari bahasa latin tersebut berarti “hal lainya dianggap tetap”. Kurva undangan mempunyai kemiringan ke bawah karena, ceteris paribus, harga yang semakin rendah berarti kuantitas yang diminta semakin besar.
Meskipun istilah ceteris paribus mengacu pada situasi hipotesis di mana beberapa variabel diasumsi konstan, dalam dunia kasatmata banyak hal yang berubah-ubah pada waktu yang bersamaan. Untul alasan ini, kita gunakan peralatan penawaran atau undangan untuk menganalisis kejadian-kejadian  (event) atau kebijakan-kebijakan, sangat penting untuk tetap mengingat apa yang akan tetap dan apa yang dianggap berubah.
·         Pada harga yang tinggi, banyak pembeli yang tidak bisa membeli atau mungkin cenderung mencari barang substitusi dengan harga terjangkau. Sedangkan pada harga rendah, pembeli yang tadinya kurang mammpu menjadi bisa untuk membeli.
·         Bagi pembeli perorangan, kenaikan harga akan memperkecil daya beli pembeli atau akan mengurangi anggaran untuk alat pemuas kebutuhan yang lainnya (dengan catatan pendapatan tetap).
·         Adanya harga barang substitusi yang harganya jauh lebih rendah akan lebih menarik apabila harga suatu barang atau jasa semakin tinggi. Akibatnya pembeli akan beralih dari barang atau jasa yang telah biasa di konsumsi ke barang atau jasa substitusi

C.    Permintaan Pasar dan undangan Perseorangan
Permintaan terhadap suatu barang sanggup dilihat dari dua sudut, yaitu permi taan yang dilakukan oleh seseorang dan undangan yang dilakukan oleh semua orang di dalam pasar. Oleh lantaran itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva permintaan perseorangan dan kurva undangan pasar.
Karena kurva undangan pasar diperoleh dari kurva undangan perseorangan. Kuantitas yang diminta dalam sebuah pasar tergantung pada faktor-faktor yang menentukan kuantitas undangan dari setiap pembeli individu. Dengan demikian, kuantitas yang diminta dalam sebuah pasar tidak hanya tergantung pada harga barang, tetapi juga pada pendapatan, selera, ekspektasi pembeli, serta harga barang, serta harga barang yang berkaitan. Permintaan juga tergantung pada jumlah pembeli.

D.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Permintaan
Faktor-faktor yang mensugesti undangan adalah  harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan konsumen, jumlah penduduk, selera (teste) konsumen dan ekspetasi (perkiraan mengenai keadaan di masa yang akan datang).
1.      Harga Barang itu Sendiri.
Jika harga barang murah,  maka undangan terhadap barang tersebut semakin bertambah, begitu pula sebaliknya. Jika harga barang mahal, maka undangan terhadap barang tersebut semakin berkurang. Asumsi faktor lain dianggap konstan (cetris paribus).
2.      Harga barang lain
Barang substitusi ialah barang pengganti menyerupai beras disubtitusi dengan jagung, daging ayan disubstitusi dengan daaging kambing, dan sebagainya. Jika terjadi kenaikan harga beras, maka akan menimbulkan undangan beras turun dan undangan terhadap jagung naik.
Barang komplementer ialah barang pelengkap, menyerupai kopi dan gula, garpu dan sendok, bensin dan mobil. Jika harga gula naik, maka undangan terhadap gula turun dan undangan terhadap kopi juga turun lantaran gula merupakan barang komplementer daripada kopi.
3.      Tingkat pendapatan konsumen.
Tingkat pendapatan mencerminkan kemampuan beli (daya beli) konsumen. Makin tinggi pendapatan konsumen semakin besar undangan terhadap suatu barang lantaran daya belinya meningkat. Karena jenis barang dalam kaitannya dengan pendapatan ada tiga, yaitu barang normal, barang inferior dan barang esensial.
Barang normal (normal good) ialah sebuah barang yang jikalau pendapatan meningkat maka akan mendorong peningkatan terhadap barang tersebut, dengan menganggap hal lainnya tetap. Sedangkan barang inferior (inferior good) ialah sebuah barang yang jikalau pendapatan meningkat dan menjadikan penurunan terhadap kuantitas barang yang diminta tersebut, dengan menganggap hal lainnya tetap konstan.[7] Barang esensial ialah barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan masyarakat sehari-hari. Seperti, masakan (beras) dan pakaian.
4.      Jumlah penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk akan semakin besar undangan suatu barang atau jasa. penduduk di sini ialah konsumen potensial dalam mengkonsumsi barang.
5.      Selera (teste) atau kebiasaan
Penentu yang paling terperinci terhadap undangan konsumen ialah selera. Misalnya selera ata kebiasaan mengkonsumsi beras, jagung, sagu dan sebagainya. Ukuran yang biasa digunakan dalam skala ordinal, contohnya 1-5; 1-10 (skala sangat suka).
6.      Ekspektasi
Ekspektasi atau asumsi konsumen mengenai masa mendatang sanggup mensugesti undangan terhadap barang dan jasa ketika ini. Ketersediaan barang dimassa yang akan tiba dengan jumlah barang yang diminta ialah negatif. Artinya jikalau ketersediaan barang dimassa yang akan tiba banyak, maka undangan barang akan turun. Sebaliknya jikalau ketersediaannya sedikit, maka undangan terhadap barang akan naik.
Untuk menganalisis efek banyak sekali faktor tersebut terhadap undangan suatu barang sangatlah sulit. Oleh lantaran itu, dalam membicarakan teori permintaan, andal ekonomi menciptakan analisis yang lebih sederhana. Dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh tingkat harganya. Oleh alasannya ialah itu, dalam teori undangan yang terutama dianalisis ialah hubungan antara jumlah undangan suatu barang dengan harga barang tersebut[8].
           
E.     Pergeseran Kurva Permintaan
Apabila terdapat perubahan undangan yang ditimbulkan oleh harga barang lain, pendapatan para pembeli dan banyak sekali faktor bukan-harga lainnya, maka kurva undangan bergeser. Setiap perubahan yang meningkatkan kuantitas yang diminta pada setiap harga akan menggeser kurva undangan ke kanan. Begitu pula sebaliknya, setiap perubahan yang menurunkan kuantitas yang diminta pada setiap tingkat harga akan menggeser kurva undangan ke kiri.
Faktor-faktor yang sanggup menggeser kurva permintaan:
-          Faktor bukan harga
Kurva undangan kan bergerak keka Perubahan sepanjang kurva undangan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurunnan atau kekiri apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap undangan yang ditimbulkan oleh factor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan banyak sekali faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menimbulkan kurva undangan akan pindah ke kanan atau ke kiri.

-          Faktor harga
Perubahan sepanjang kurva undangan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun
Kurva pergeseran prmintaan, setiap perubahan yang meningkatkan kuantitas yang ingin dibeli konsumen pada tingkat harga tertentu akan menggeser kurva undangan ke arah kanan. Setiap perubahan yang menurunkan kuantitas yang ingin dibeli konsumen pada tingkat tertentu akan menggeser kurva undangan ke kiri.
Teori Permintaan sanggup dinyatakan :
“Perbandingan lurus antara undangan terhadap harganya yaitu apabila undangan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila undangan turun, maka harga relatif akan turun.”

BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Pasar ialah kawasan bertemunya  atau interaksi antara undangan dan penawaran. prosedur pasar ialah sistem yang cukup efisien di dalam mengalokasikan faktor-faktor produksi dan menyebarkan perekonomian, tetapi dalam keadaan tertentu ia menjadikan beberapa akhir jelek sehingga diharapkan campur tangan pemerintah untuk memperbaikinya. Permintaan ialah harapan konsumen membeli suatu barang pada banyak sekali tingkat harga selama periode waktu tertentu. Hukum undangan ialah jika harga naik, jumlah barang yang diminta akan turun, demikian pula sebaliknya, jikalau harga turun, jumlah barang yang diminta akan naik. Faktor-faktor yang mensugesti undangan adalah  harga barang itu sendiri, harga barang lain, pendapatan konsumen, jumlah penduduk, selera (teste) konsumen dan ekspetasi (perkiraan mengenai keadaan di masa yang akan datang). Setiap perubahan yang meningkatkan kuantitas yang diminta pada setiap harga akan menggeser kurva undangan ke kanan. Begitu pula sebaliknya, setiap perubahan yang menurunkan kuantitas yang diminta pada setiap tingkat harga akan menggeser kurva undangan ke kiri.

3.2  Saran
Diharapkan kepada seluruh mahasiswa biar sanggup mengetahui dan memahami teori prosedur pasar dan pembagin-pembagiannya. Sehingga suatu pada suatu ketika kelak sanggup mempunyai kegunaan bagi kehidupan.






[1] Sukirno, sadono, 2010, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Jakarta: PT Rajawali Pers, hal.7
[2] Sukirno, sadono, 2010, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Jakarta: PT Rajawali Pers, hal. 41-44
[3] Dr. Yogi, MS, 2004,  Ekonomi manajerial, Pendekatan Analisis Mudah Jilid kedua, Jakarta: Kencana, hal. 7
[4] Dr. Masyhuri, 2007, Ekonomi Mikro, Malang : Sukses Offset, hal. 76
[5] Suherman Rosyidi, 2006, Pengantar Ilmu Ekonomi, Pendekatan Kepada Teori Ekonomi Mikro & Makro, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, hal.294
[6] Peter H. Lindert, 1994, Ekonomi Internasional, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 47
[7] N. Gregory Mankiw, 2003,  Pengantar Ekonomi Edisi Kedua, Jilid 1, Jakarta: Erlangga, hal. 84-85
[8] Sukirno, sadono, 2010, Mikro Ekonomi Teori Pengantar Edisi Ketiga, Jakarta: PT Rajawali Pers, hal.7

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel