Aliran-Aliran Dalam Manajemen

Kali ini makalah manajemen akan memberikan sebuah makalah dengan tema pengantar manajemen yang berujudul : ALIRAN-ALIRAN DALAM MANAJEMEN.


Aliran-Aliran Dalam Manajemen


Kata Pengantar
 

Assalamu’alaikum Wr. Wb 

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan Rahmat-Nya sehingga kami sanggup menuntaskan kiprah makalah dengan tema Aliran-Aliran Dalam Manajemen ”.

Makalah ini berisikan ihwal teori para hebat mengenai administrasi dari masa kemasa. Ketika istilah administrasi banyak diadopsi oleh pihak dalam banyak sekali bidang kehidupan, orang dengan gampang menganggap bahwa administrasi merupakan suatu konsep yang sangat sederhana. Diharapkan makalah ini sanggup memperlihatkan gosip kepada kita semua ihwal aliral-aliran dalam manajemen.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh lantaran itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak terutama dosen pengempu mata kuliah Dasar-dasar Manajemen Ibu Fatmawati,S.Pd.,M.E serta kelompok kami yang telah bekerja untuk menyusun makalah ini  dari awal hingga akhir, yang tersusun dengan lancar.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

April 2018

PENULIS

DAFTAR ISI


HALAMAN SAMPUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Msalah 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik 3
B. Aliran Hubungan Manusiawi 7
C. Aliran Manajemen Modern 9
D. Perkembangan Teori Manajemen 10

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12

DAFTAR PUSTAKA 13 

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

Seperti diketahui ilmu administrasi berkembang terus hingga ketika ini. Ilmu administrasi memperlihatkan pemahaman kepada kita ihwal pendekatan ataupun tata cara penting dalam rneneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan manajer.

IImu administrasi merupakan salah satu disiplin ilmu sosial. Pada tahun 1886 Frederick W. Taylor melaksanakan suatu percobaan time and motion study dengan teorinya ban berjalan. Dari sini lahirlah konsep teori efisiensi dan efektivitas.

Kemudian Taylor menulis buku berjudul The Principle of Scientific Management (1911) yang merupakan awal dari lahirnya administrasi sebagai ilmu. Di samping itu ilmu administrasi sebagai ilmu penegtahuan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
Adanya kelompok manusia, yaitu kelompok yang terdiri atas dua orang atau lebih.
Adanya kerjasama dari kelompok tersebut.
Adanya kegiatan/proses/usaha
Adanya tujuan

Selanjutnya ilmu administrasi merupakan kumpulan disiplin ilmu sosial yang mempelajari dan melihat administrasi sebagai fenomena dari masyarakat modem. Dimana fenomena masyarakat modem itu merupakan tanda-tanda sosial yang membawa perubahan terhadap organisasi.

Pada kenyataannya administrasi sulit dedifenisikan lantaran tidak ada defenisi administrasi yang diterima secara universal. Mary Parker Follet mendefenisikan administrasi sebagai seni dalam menuntaskan pekerjaan melalui orang lain. Defenisi ini rnengandung arti bahwa para manajer untuk mencapai tujuan organisasi melalui pengaturan orang lain untuk melaksanakan banyak sekali kiprah yang mungkin dilakukan. Manajemen memang bisa berarti ibarat itu, tetapi bisa juga mempunyai pengertian lebih dari pada itu. Sehingga dalam kenyataannya tidak ada defenisi yang dipakai secara konsisten oleh semua orang. Stoner mengemukakan suatu defenisi yang lebih kompleks yaitu sebagai berikut :
“Manajemen yaitu suatu proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan, usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya semoga rnencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan”.

Dari defenisi di atas terlihat bahwa Stoner telah rnenggunakan kata “proses”, bukan “seni”. Mengartikan manajernen sebagai “seni” mengandung arti bahwa hal itu yaitu kemampuan atau ketrampilan pribadi. Sedangkan suatu “proses” yaitu cara sistematis untuk rnelakukan pekerjaan. Manajemen didefenisikan sebagai proses lantaran semua manajer tanpa harus rnemperhatikan kecakapan atau ketrampilan khusus, harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dalam pencapaian tujuan yang diinginkan.

Setiap pandangan mungkin berkhasiat untuk banyak sekali duduk kasus yang berbeda-beda. Ada tiga aliran pemikiran administrasi yaitu :
a. Aliran klasik
b. Aliran kekerabatan manusiawi
c. Aliran administrasi modern


RUMUSAN MASALAH
Bagaimana prinsip teori administrasi aliran klasik?
Bagaimana prinsip teori aliran kekerabatan manusiawi?
Bagaimana prinsip aliran administrasi modern?
Bagaimana perkembangan teori manajemen?

BAB II
PEMBAHASAN


PRINSIP TEORI MANAJEMEN ALIRAN KLASIK
Awal sekali ilmu administrasi timbul akhir terjadinya revolusi industri di Inggris pada periode 18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap masalah-masalah administrasi yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen, Henry Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.


Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen yaitu orang yang menentang praktek-praktek memperkerjakan belum dewasa usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, dia mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini.

Pada tahun-tahun awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan, menyediakan masakan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha memperbaiki lingkungan hidup daerah karyawan tinggal, dengan membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, dia disebut “Bapak Personal Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan pekerja, lantaran menurutnya, investasi yang penting bagi manajer yaitu sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, dia juga membuat mekanisme untuk meningkatkan produktivitas, ibarat mekanisme evaluasi kerja dan bersaing juga secara terbuka.


Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage yaitu seorang guru besar matematika yang tertarik pada perjuangan evaluasi efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan menerapkan prinsip-prinsip ilmiah semoga terwujud peningkatan produktivitas dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan tertentu, sehingga pekerjaan dibentuk rutin dan lebih gampang sanggup dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan pengurang (Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya dipakai pada mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 dia menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga dia sering dinamakan Bapak Komputer”.

Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the Economy Of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip efisiensi dalam pembagian kiprah dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah, untuk menentukan seorang manajer harus menggunakan fasilitas, bahan, dan tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan sebaiknya ada semacam sistem pembagian laba antara pekerja dan pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh pecahan laba pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas. Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam peningkatkan produktivitas.


Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal dengan administrasi ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang populer yaitu gerakan efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi pada dasarnya administrasi ilmiah yang populer dengan planning pengupahan yang menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu, pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor mempunyai 4 prinsip yang ditetapkan yaitu :
Pengembangan administrasi ilmiah secara benar.
Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang cocok untuk satu pekerjaan.
Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.

Dalam menerapkan ke-empat prinsip ini, dia menganjurkan perlunya revolusi mental di kalangan manajer dan pekerja. Adapun prinsip-prinsip dasar berdasarkan Taylor mendekati ilmiah adalah:
Adanya ilmu pengetahuan yang menggantikan cara kerja yang asal-asalan.
Adanya kekerabatan waktu dan gerak kelompok.
Adanya kerja sarna sesama pekerja, dan bukan bekerja secara individual.
Bekerja untuk hasil yang maksimal.

Mengembangkan seluruh karyawan hingga taraf yang setinggi-tingginya, untuk tingkat kesejahteraan maksimum para kaayawan itu sendiri dan perusahaan.

Buku-buku Taylor yang populer yaitu “Shop management (1930)”, Principles Of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947, ketiga buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific Managemen”t.


HenryL Gant (1861 -1919)
Sumbangan Henay L. Grant yang populer yaitu sistem bonus harian dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem “Charting” yang populer dengan “Gant Chart”.

Ia menekankan pentingnya membuatkan minat kekerabatan timbal balik antara manajernen dan para karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa unsur insan sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya mengajarkan, membuatkan pengertian ihwal sistem pada pihak karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala duduk kasus manajemen.
Metodenya yang populer yaitu rnetode grafis dalam menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang populer tersebut.


Henry Fayol (1841 -1925)
Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori administrasi klasik yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping memperhatikan administrasi bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga dia menampilkan satu metode aliran administrasi yang lebih utuh dalam bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi lantaran adanya penggunaan metode administrasi yang tepat.

Sumbangan terbesar dari Fayol berupa pandangannya ihwal administrasi yang bukanlah semata kecerdasan pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang sanggup diajarkan dari dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan. Fayol membagi acara dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam acara :
Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-barang produksi.
Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian materi mentah dan menjual hasil produksi.
Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha mendapat dan menggunakan modal.
Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang, laba dan neraca, serta banyak sekali data statistik.

Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi: 
Perencanaan (planning) berupa penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai tujuan-tujuannya. 
Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti mobilisasi materi materiil dan sumber daya insan guna melaksanakan rencana. 
Memerintah (Commanding) dengan memberi instruksi kepada karyawan semoga sanggup menunaikan kiprah pekerjaan mereka.
Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan sumber-sumber daya dan acara organisasi berlangsung secara serasi dalam mencapai tujuannya. 
Pengendalian (Controlling) dengan memantau planning untuk menerangkan apakah planning itu sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.


ALIRAN HUBUNGAN MANUSIAWI
Pada tahap aliran sikap atau kekerabatan manusiawi organisasi melihat pada hakikatnya yaitu sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang lengkap lantaran terlihat kurang bisa rnewujudkan efisiensi produksi yang tepat dengan keharmonisan di daerah kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu sanggup dengan gampang diramalkan prilakunya lantaran sering juga tidak rasional. Oleh alasannya yaitu itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga orang aktivis aliran sikap yaitu:


Hugo Munsterberg (1863 -1916)
Sumbangannya yang terpenting yaitu berupa pernanfaatan psikologi dalam mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna ibarat dengan teori-teori administrasi lainnya. Bukunya “Psychology and Indutrial Efficiency”, ia memperlihatkan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas: 
Menempatkan seorang pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan dikerjakannya.
Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat psikologis untuk memaksimalkan produktivitas. 
Menggunakan efek psikologis semoga memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong karyawan.


William Ouchi (1981)
William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America Business Can Meet The Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk menggambarkan pembiasaan Amerika atas sikap Organisasi Jepang. Teori dia didasarkan pada perbandingan administrasi dalam organisasi. Jepang disebut tipe perusahaan Jepang dengan administrasi dalam perusahaan Amerika -disebut perusahaan tipe Amerika. Berikut yaitu perbedaan organisasi tipe Amerika dan tipe Jepang.

Sumbangan para ilmuan yang beraliran kekerabatan manusiawi ini terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku kelompok, ataupun kekerabatan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi manusia. Para manajer diperlukan semakin peka dan terampil dalam menangani dan bekerjasama dengan bawahannya. Bahkan muncul banyak sekali jenis konsep yang lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan, memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, lantaran di samping terlalu umum, ajaib dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk menerangkan ihwal sikap insan yang begitu kompleks dan sukar menentukan nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi di dalam perusahaan.


ALIRAN MANAJEMEN MODERN
Muncul aliran ini lebih kepada aliran kuantitatif merupakan adonan dari Operation Research dan Management Science. Pada aliran ini berkumpul para sarjana matematika, pisik, dan sarjana eksakta lainnya dalam memecahkan masalah-masalah yang lebih kompleks. Tim sarjana ini di Inggris, di Amerika Serikat, setelah perang Dunia II dikenal dengan sebutan “OR Tema” dan setelah perang dimanfaatkan dalam bidang industri. Masalah-masalah ruwet yang memerlukan “OR Tim” ini antara lain di bidang transportasi dan komunikasi.

Kehadiran teknologi komputer, membuat mekanisme OR lebih diformasikan menjadi aliran IImu Manajemen Modem. Pengembangan model-model dalam memecahkan masalah-masalah administrasi yang kompleks. Adanya dukungan komputer, maka sanggup memberi pemecahan duduk kasus yang lebih berdasar rasional kepada para manajer dalam membuat putusan-putusannya. Teknik-teknik ilmu administrasi ini membantu para manajer organisasi dalam banyak sekali acara penting, ibarat dalam hat penganggaran modal, administrasi cash flow, penjadwalan produksi, taktik pengembangan produksi, perencanaan sumber daya insan dan sebagainya.

Aliran ini juga mempunyai kelemahan lantaran kurang memberi perhatian kepada kekerabatan manusia. Oleh lantaran itu sangat cocok untuk bidang perencanaan dan pengendalian, tetapi tidak sanggup menjawab masalah-masalah sosial individu ibarat motivasi, organisasi dan kepegawaian. Konsep dari aliran ini sebetulnya sukar dipahami oleh para manajer lantaran sanggup menyangkut kuantitatif sehingga para manajer itu merasa jauh dan tidak terlibat dengan penggunaan teknik-teknik ilmu administrasi yang sangat ilmiah dan kompleks.

PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN
Ketiga aliran administrasi yang telah diuraikan di atas ternyata hingga kini berkembang terus. Aliran kekerabatan manusiawi dan ilmu administrasi memperlihatkan pendekatan yang penting dalam meneliti, menganalisis dan memecahkan masalah-masalah manajemen. Demikian pula aliran klasik yang telah berkembang ke arah pemanfaatan hasil-hasil penelitian dari aliran lain dan terus tumbuh menjadi pendekatan gres yang disebut pendekatan sistem dan kontingensi.

Aliran klasik dikenal dengan pendekatan proses dan operasi manajemen. Dengan terjadinya proses perkembangan yang saling berkaitan di antara banyak sekali aliran ini, maka kemudian sudah sulit untuk terlalu membedakan dan memisahkan antara aliran-aliran ini.

Proses perkembangan teori administrasi terus berkembang hingga ketika ini yang dilihat dari lima sisi yaitu:
Dominan, yaitu aliran yang muncul lantaran adanya aliran lain. Pengkajian dari masing-masing aliran masih dirasakan bermanfaat bagi pengembangan teori manajemen.

Divergensi, yaitu dimana ketiga aliran masing-masing berkemabng sendiri-sendiri tanpa memanfaatkan pandangan aliran-aliran lainnya.

Konvergensi, yang menampilkan aliran dalam satu bentuk yang sarna sehingga batas antara aliran nlenjadi kabur. Perkembangan ibarat inilah yang sudah terjadi sekalipun bentuk pengembangannya tidak seimbang lantaran masih terlihat bentuk mayoritas dari satu rnazhab terhadap yang lain.

Sintesis, berupa pengembangan menyeluruh yang lebih bersitat integrasi dari aliran-aliran ibarat yang kemudian tampil dalam pendekatan sistem dan kontingensi.

Proliferasi, merupakan bentuk perkembangan teori administrasi dengan munculnya teori-teori manajenlen yang gres yang memusatkan perhatian kepada satu permasalahan manajenlen tertentu.

Seperti kita ketahui hingga ketika organisasi bisnis merupakan penciptaan pengetahuan dan menjadi sumber penemuan yang penting bagi manajemen. Hal ini sanggup dilihat bagaimana perusahaan-perusahaan Jepang dan perusahaan besar lain di belahan dunia ini berhasil dan berkembang lantaran keahlian danpengalaman dari para manajer dan perusahaan secara keseluruhan membuat pengetahuan baru, service, system, produk.

Adanya penemuan yang terus menerus sebenamya rnerupakan inisiatif dari individual dan interaksi dalam kelompok sehingga perubahan terns teljadi merupakan hasil dari pengalaman, penyatuan, diskusi, obrolan yang membuat pengetahuan baru.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Perkembangan teori administrasi dimulai dari teori administrasi klasik dengan pemikiran administrasi ilmiah dari Taylor dan teori organisasi klasik dari Mayo. Manajemen ilmiah menekankan pada upaya menemukan metode terbaik untuk melaksanakan kiprah administrasi secara ilmiah. Sedangkan teori organisasi klasik menekankan pada kebutuhan mengelola organisasi yang kompleks yang mefokuskan pada upaya memutuskan dan menerapkan prinsip dan ketrampilan yang mendasari administrasi yang efektif.

Perkembangan yang memberik focus yang sangat berbeda dari teori administrasi klasik disebut teori administrasi neoklasik yang ditandai dengan perubahan fokus administrasi yang lebih menekankan pada sikap baik pada sikap insan maupun sikap organisasi. Manajemen yang baik berdasarkan teori neo klasik ini yaitu administrasi yang mefokuskan diri pada pengelolaan staf secara efektif yang didasari akan pemahaman yang mendalam dari segi sosiologis maupun psikologis.
Perkembangan selanjutnya yaitu dengan menekankan pendekatan sistem yang dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian atau komponen-komponen yang saling berkaitan. Namun ketika ini penerapan administrasi didasarkan pada pendekatan kontingensi yang memadukan antara aliran ilmiah dengan sikap dalam suatu sistem yang diterapkan berdasarkan situasi dan lingkungan yang dihadapai.


SARAN
Berdasarkan materi makalah pengantar Manajemen di atas, maka ada empat unsur pokok yang kami sarankan semoga pembaca memeperhatikan, pembahasan tersebut. Karena keempat unsur inilah, merupakan induk sejarah sehingga terbentuklah ilmu ihwal manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

Hasibuan,  Malayu S.P. 2004.Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara 
Sule, Ernie Trisnawati, Kurniawan Saefulloh. 2005. Pengantar Manajemen . Jakarta: Prenada Media Group.
Siswanto,. 2007. Pengantar manajemen¸ Jakarta : Bumi Aksara 
.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel