Contoh Makalah Pemasaran Internasional Menilai Dan Menganalisis Pasar

Kali ini makalahmanajemen.com membahas tentang sebuah contoh makalah dengan topik bisnis international yang berjudul Menilai Dan Menganalisis Pasar. Makalah ini membahas tentang teori menilai dan menganalisis pasar, cara menilai dan menganalisis pasar dan Mengapa analisi pasar diperlukan?
Contoh Makalah Pemasaran Internasional Menilai Dan Menganalisis Pasar


BAB I
Pendahuluan

1.1  Latar Belakang
Jika suatu perusahaan ingin melaksanakan pengembangan dengan menuju kepada internasional, maka salah satu langkah yang harus dilakukan yaitu dengan menilai dan menganalisis pasar internasional. Hal ini dilakukan untuk mendapat suatu informasi yang akurat biar perusahaan bisa benar-benar mencapai tujuannya, yaitu bisa menembus pasar internasional. Tentunya untuk mencapai sasaran tidaklah mudah. Kemudian harus mengikuti suatu langkah-langkah atau tahapan tertentu biar tujuan dari perusahaan tersebut bisa terwujud.
Terdapat juga faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam menganalisis pasar internasional. Diantaranya harus memperhatikan perihal bagaimana politik dan aturan dinegara yang bersangkutan, selain itu terdapat pula faktor sosiokultural, yaitu harus menyesuaikan dengan kebiasaan atau kebudayaan disuatu tempat atau negara yang dijadikan objek analisis. Para analis juga harus mengetahui informasi mengenai ekspor impor disuatu negara. Dan masih ada beberapa lagi yang perlu diperhatikan dalam menganalisis pasar.
Penyaringan pasar yaitu metode analisis dan penilaian pasar yang memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasi sejumlah kecil pasar yang diinginkan dengan mengeliminasi pasar-pasar kurang menarik. Hal ini dilakukan dengan memasukkan pasar-pasar tersebut dalam serangkaian proses penyaringan pasar berdasarkan kekuatan-kekuatan lingkungan yang dibahas pada pecahan II.
Walaupun kekuatan-kekuatan ini sanggup diletakkan dalam urutan apapun, pengaturan yang disajikan dalam figur dirancang untuk memulai dari analisis yang paling gampang ke analisis yang paling sulit berdasarkan aksesibilitas dan subjektifitas. Dengan cara ini hanya sesedikit mungkin kandidat yang tersisa untuk penyaringan final dan paling sulit

1.2  Rumusan Makalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan duduk kasus dalam penulisan makalah ini yaitu :
1.       Apa saja teori menilai dan menganalisis pasar ?
2.       Bagaimana cara menilai dan menganalisis pasar ?
3.       Mengapa analisi pasar diharapkan ?

1.3  Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut :
1.       Menjelaskan penyaringan pasar dan penyaringan segmen.
3.       Menjelaskan jenis-jenis penyaringan.


BAB II
Pembahasan

2.1 Landasan Teori
A.     Penyaringan pasar
Penyaringan pasar yaitu analisis dan penilaian pasar yang memungkinkan manajemen untuk mengidentifikasikan sejumlah kecil pasar yang diinginkan dengan mengeliminasi pasar-pasar yang di anggap kurang menarik.
Terdapat dua jenis penyaringan. Dua jenis mekanisme penyaringan pasar. Prosedur pertama, yang sanggup disebut sebagai penyaringan negara (country screening), mengambil Negara sebagai unit anlisis yang relevan. Prosedur kedua, yang sanggup disebut sebagai penyaringan segmen (segment screening), didasarkan pada analisis subnasional atas kelompok pelanggan.
1.       Penyaringan Awal
-        Potensi kebutuhan dasar
Penyaringan awal berdasarkan potensi kebutuhan dasar yaitu langkah pertama yang logis, lantaran jikalau tidak ada kebutuhan, maka tidak ada satupun pengorbanan perjuangan dan uang yang secara masuk akal akan memungkinkan perusahaan itu untuk memasarkan barang dan jasanya. Sebagai contoh, potensi kebutuhan dasar dari barang-barang tertentu tergantung pada banyak sekali kekuatan fisik, menyerupai iklim, topografi, dan sumber daya alam. Jika perusahaan itu memproduksi alat pengukur suhu udara (air conditioner – AC), maka analis akan mencari negara-negara yang mempunyai iklim hangat. Para produsen dari traktor pertanian besar tidak akan mempertimbangkan Swiss sebagai prospek yang memungkinkan, lantaran wilayahnya yang bergunung-gunung, dan hanya negara-negara yang diketahui mempunyai cadangan emas yang akan menjadi pelanggan potensial bagi peralatan penambangan emas.
-        Perdagangan dan investasi luar negeri
Jika sifat dari barang atau jasa itu sedemikian rupa sehingga potensi kebutuhan dasarnya yang niscaya tidak sanggup ditetapkan dengan segera, maka para analis sanggup berguru dari Volume II International Trade Statistics Yearbook yang diterbitkan oleh United Nation, mengenai negara-negara mana saja yang mengekspor dan mengimpor produk-produk yang dihasilkan oleh perusahaan mereka beserta dengan jumlah dolarnya. Lebih lanjut lagi, nilai dolar tahunan disediakan untuk jangka waktu lima tahun terakhir, sehingga memungkinkan analisis untuk memutuskan tren guna memproyeksikan nilai masa depan.
Para analis yang ingin mengetahui kemana pesaing-pesaing Amerika mengekspor produk-produknya sanggup mengunjungi situs www.ita.doc.gov. Departemen Perdagangan AS juga mempunyai laporan U.S. Export of Marchandise (Ekspor Barang Dagangan AS) di National Trade Data Bank – NTDB (Bank Data Perdagangan Nasional), yang tersedia secara onlinedengan cara berlangganan.
Informasi ini sangat bermanfaat, lantaran menyediakan informasi mengenai unit maupun nilai dolar, sehingga memungkinkan analis menghitung harga rata-rata per unit yang diekspor. Karena diharuskan oleh undang-undang untuk menerbitkan statistik perdagangan luar negeri, maka Departemen Perdagangan menyusun dan menerbitkan statistik perdagangan luar negeri secara bulanan dan komulatif pada laporannya yang berjudul U.S. International Trade in Goods and Services (Perdagangan International AS untuk Barang dan Jasa). 

2.       Penyaringan Kedua - Kekuatan Keuangan dan Ekonomi
Setelah penyaringan awal, analis akan mempunyai data prospek yang jauh lebih pendek. Daftar ini mungkin sanggup dipersingkat lebih lanjut dengan penyaringan kedua berdasarkan kekuatan keuangan dan ekonoomi. Tren dalam tingkat inflasi, nilai tukar, dan tingkat suku bunga merupakan beberapa perhatian utama dibidang keuangan. Analis hendaknya memperhatikan faktor-faktor keuangan lainnya, menyerupai ketersediaan persediaan, kebiasaan membayar konsumen, dan tingkat pengembalian dari investasi yang serupa. Sebaiknya diperhatikan bahwa penyaringan ini bukanlah merupakan analisis keuangan yang lengkap. Analisis keuangan yang lengkap akan dilakukan kemudian jikalau analisis dan penilaian pasar mengungkapkan bahwa suatu negara mempunyai potensi yang memadai untuk penanaman modal.
Data ekonomi sanggup digunakan dengan sejumlah cara, tetapi dua ukuran usul pasar yang didasarkan pada data-data tersebt yaitu sangat berguna. Kedua ukuran tersebut yaitu indikator pasar dan faktor pasar. Metode-metode lainnya untuk mengestimasikan usul bergantung pada data ekonomi yaitu analisis tren dan analisis kelompok.
-        Indikator Pasar
Indikator pasar (market indicator) yaitu data-data ekonomi yang berfungsi sebagai tolok ukur untuk mengukur kekuatan relatif dari pasar di banyak sekali wilayah geografis. Contoh yang populer dari Amerika adalah Buying Power Index (Indek Daya Beli) yang diterbitkan dalam “Survey of Buying Power” (Survei Daya Beli)  tahunan oleh Sales dan Marketing Management. Tujuan dari indeks ini yaitu memungkinkan para pemasar untuk membandingkan daya beli relatif dari tempat dan kota-kota di Amerika Serikat.
-        Faktor Pasar
Faktor Pasar (market factor) yaitu serupa dengan indikator pasar hanya faktor pasar cenderung mempunyai hubungan yang tinggi dengan usul pasar untuk suatu produk tertentu. Jika seorang analis dari suatu pasar luar negeri tidak mempunyai faktor untuk pasar tersebut, ia biasanya sanggup menggunakan salah satu faktor dari pasar domestik untuk memperoleh asumsi yang mendekati. Lebih lanjut lagi, seorang analis yang bekerja untuk perusahaan multinasional mungkin sanggup memperoleh faktor-faktor pasar yang dikembangkan oleh anak perusahaan yang sebanding. Agar sanggup mentransfer hubungan ini ke negara yang sedang dikaji, analis tersebut harus mengasumsikan bahwa kondisi-kondisi dasar yang mempengaruhi usul yaitu serupa didalam pasar tersebut.
-        Analisis Tren
Analisis tren yaitu teknik statistik dengan mana observasi berikutnya dari suatu variabel dengan interval waktu yang teratur dianalisis untuk memperoleh pola teratur yang digunakan untuk memprediksi nilai masa depan. Ketika tingkat pertumbuhan historis baik dari variabel-variabel ekonomi yang bersangkutan atau dari impor suatu produk diketahui, maka pertumbuhan masa depan yang diprediksi dengan menggunakan analisis tren (trend analysis). Suatu rangkaian waktu (time series) sanggup disusun dengan cara yang serupa yaitu menggunakan model regresi, atau rata-rata aritmetik dari tingkat pertumbuhan masa kemudian sanggup diaplikasikan terhadap data historis.
-        Analisis Kolompok dan Teknik-teknik Multivariasi Lainnya
Analisis kelompok yaitu teknik statistik yang membagi objek ke dalam kelompok-kelompok sehingga objek dalam setiap kelompok yaitu serupa. Ketika perusahaan multinasional melaksanakan perluasan ke lebih banyak pasar, para manager diseluruh bidang fungsional mencari cara untuk mengelompokkan negara-negara dan wilayah-wilayah geografis berdasarkan karakteristik umum untuk menyederhanakan pengendaliannya
3.       Penyaringan Ketiga
Penyaringan berdasarkan kekuatan politk dan hokum
Mempertimbangkan hambaTan-hambaTan yang terkait dengan kekuatan politik dan aturan (hambatan masuk dan kendala pengiriman keuntungan).
4.       Penyaringan Keempat
Penyaringan berdasarkan kekuatan sosiokultural.Mempertimbangkan komponen-komponen kultur yang ada di suatu negara (agama, kepercayaan, bahasa, karakteristik legal, dan struktur politik).
5.       Penyaringan Kelima
Menganalisis pasar berdasarkan elemen kekuatan kompetitif:
Jumlah, ukuran, dan kekuatan keuangan pesaing.
-        Pangsa pasar mereka
-        Strategi pemasaran mereka
-        Keefektivan yang terlihat dari jadwal promosi mereka
-        Tingkat kualitas lini produk mereka.
-        Sumber-sumber produksi mereka.
-        Kebijakan harga mereka tingkat layanan purna jual mereka.
-        Saluran distribusi mereka.
-        Cakupan pasar mereka.
6.       Penyaringan terakhir
-        Melakukan kunjungan lapangan ke negara tujuan.
-        Mengadakan sebuah misi perdagangan dengan tujuan untuk berguru eksklusif mengenai pasar di negara tujuan.
-        Mengadakan pameran perdagangan biar mengetahui minat konsumen dinegara tujuan.
-        Harus bisa menghadapi duduk kasus budaya dan kesulitan teknis keTikamelakukan peneliTan di pasar lokal.

B.     Penyaringan Segmen
Penyaringan segmen menggunakan segmen-segmen pasar sebagai dasar seleksi pasar.
Terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi dalam penyaringan segmen, yaitu:
1.       Dapat diukur (measurable)
Ukuran, daya beli, dan profil pasar harus sanggup diukur dengan tingkat tertentu
2.       Dapat dijangkau (accessible)
Segmen pasar sanggup dijangkau dan dilayani secara efektif.
Cukup besar (substantial)
3.       Segmentasi pasar cukup besar atau cukup memberi keuntungan yang sanggup dilayani. Suatu segmen merupakan kelompok sejenis yang cukup bernilai untuk dilayani oleh progam pemasaran yang sesuai.
Dapat dibedakan (differentiable)
4.       Differentiable berarti segmen tersebut sanggup dibedakan dengan jelas.
Dapat dilaksanakan (actionable)
5.       Actionable berarti segmen tersebut sanggup dijangkau atau dilayani dengan sumber daya yang dimiliki perusahaan.

a.       Manfaat Segmentasi Pasar
Begitu luasnya karakteristik yang terdapat di pasar, maka segmentasi pasar perlu dilakukan, berikut yaitu manfaat dan tujuan secara lebih detail:
1.       Pasar lebih gampang dibedakan
Sangat sulit bagi perusahaan untuk terus-menerus mengikuti selera konsumen yang selalu berkembang di keadaan pasar yang heterogen. Oleh kesannya perusahaan cenderung mencari kelompok konsumen yang sifatnya sejenis biar lebih gampang untuk memahami selera konsumen, biar produk yang dihasilkan perusahaan tersebut sanggup memenuhi kebutuhan dan impian konsumen sehingga produk yang dibuat pun sanggup diterima dengan baik oleh konsumen.
2.       Pelayanan lebih baik
Ada empat hal penting yang diinginkan oleh konsumen dalam memenuhi kebutuhannya, yaitu kualitas, harga, pelayanan, dan ketepatan waktu. Namun dari keempat hal penting itu, pelayanan merupakan hal yang paling dominan. Sedang harga dan kualitas seringkali menjadi nomor dua dibanding pelayanan. Oleh lantaran itu segmentasi pasar harus dilakukan biar bisa mengatakan pelayanan yang mengarah dan tepat kepada pasarnya.
3.       Strategi pemasaran lebih terarah
Dengan melayani pasar yang sifatnya homogen, maka dalam merencanakan taktik pemasaran, penyusunan bauran pemasaran (marketing mix) yang meliputi produk, harga, distribusi, dan promosinya sanggup lebih terarah dan lebih tajam.
4.       Menemukan peluang baru
Perusahaan yang mempunyai pemahaman atas segmen pasar yang baik tentunya akan hingga pada titik di mana ia menemukan peluang, meski peluang yang ditemukan tidak selalu besar.
5.       Faktor penentu desain
Dengan adanya pemahaman terhadap kebutuhan segmen-segmen pasar, maka pemasar sanggup mendesain produk sesuai dengan kebutuhan segmen tersebut dan desain yang dibuat pun lebih responsif terhadap kebutuhan pasar.
6.       Strategi komunikasi lebih efektif
Komunikasi bisa menjadi efektif apabila komunikator tahu persis siapa komunikan yang diajak berkomunikasi olehnya; apa kesukaan, kebiasaan, latar belakang, dan lain sebagainya. Dalam hal ini perusahaan sebagai komunikator akan berkomunikasi dengan cara yang berbeda-beda dan melalui media yang berbeda pula yang diubahsuaikan kepada segmen pasar yang ditergetnya.
7.       Melihat kompetitor dengan segmen yang sama
Dengan mengetahui siapa yang menjadi segmen bagi sebuah perusahaan, tentunya perusahaan itu juga bisa melihat apabila ada perusahaan-perusahaan lain (perusahaan kompetitor) yang memperlihatkan produk / jasa yang sama, yang juga menargetkan segmen pasar yang sama dengan yang ditargetnya, dan kegiatan apa saja yang dilakukan perusahaan-perusahaan kompetitor itu untuk merebut perhatian pasar dalam perjuangan memenuhi kebutuhan segmen pasar tersebut.
8.       Evaluasi sasaran dan planning bisnis
Setelah mengetahui siapa dan bagaimana karakteristik segmen pasar yang ditarget, maka perusahaan bisa melaksanakan penilaian atas efektif tidaknya kegiatan pemasaran yang sudah dilakukan selama periode tertentu, apakah sudah sesuai dengan karakteristik pasar yang ditargetnya, dan juga perusahaan bisa mempelajari apa yang lebih dan kurang dari taktik yang sudah berjalan, untuk dibuat perencanaan bisnis selanjutnya di depan.

b.       Prosedur melakukan Segmentasi Pasar
Dalam mengidentifikasi segmen pasar, ada tiga tahap mekanisme yang harus dilakukan, yakni:
1.       Tahap Survey
\Pada tahap ini dilakukan wawancara kepada sasaran segmen pasar untuk mendapat pemahaman terhadap sikap, motivasi, dan sikap konsumen. Wawancara bisa dalam bentuk kuesioner, di mana data kuesioner yang terkumpul bisa dijadikan informasi atas atribut-atribut yang dibutuhkan.
2.       Tahap Analisis
Di tahap ini, data yang mengandung variabel-variabel berkorelasi tinggi dibuang, kemudian dilakukan analisis kelompok untuk menghasilkan jumlah maksimum segmen yang berbeda.
3.       Tahap Pembentukan
Di tahap ini dibentuklah kelompok berdasarkan perbedaan sikap, perilaku, demografis, psikologis, psikografis, dan pola media. Dari sifat lebih banyak didominasi yang ditemukan pada kelompok tersebut, diberikanlah nama profil pada kelompok segmen itu.
c.       Jenis-jenis Segmentasi Pasar
Dalam pengadaan segmentasi pasar, maka pembagiannya dibagi berdasarkan sembilan kategori:
1.       Segmentasi Pasar berdasarkan Geografi
Pada segmentasi ini, pasar dibagi ke dalam beberapa pecahan geografi menyerupai negara, wilayah, kota, dan desa. Daerah geografi yang dipandang potensial dan menguntungkan akan menjadi sasaran operasi perusahaan.
2.       Segmentasi Pasar berdasarkan Demografi
Pada segmentasi ini pasar dibagi menjadi kelompok-kelompok dengan dasar pembagian usia, jenis kelamin, tingkat ekonomi, dan tingkat pendidikan.
3.       Segmentasi Pasar berdasarkan Psikografi
Segmentasi psikografi menelaah bagaimana konsumen dengan segmen demografi tertentu merespon suatu stimuli pemasaran.
4.       Segmentasi Pasar berdasarkan Sociocultural
Sebagai dasar lebih lanjut untuk segmentasi pasar, segmentasi sosiokultural yang mempunyai variabel sosiologis (kelompok) dan antropologis (budaya) dibagi dalam segmen yang sesuai tahap pada:
-          Daur hidup keluarga
-          Kelas sosial
-          Budaya dan sub budaya
-          Lintas budaya atau segmentasi pemasaran global

1.       Segmentasi Pasar berdasarkan hubungan secara ekstrim

Merupakan bentuk efektif segmentasi bagi penggunaan merek, seperti:

-          Tingkat penggunaan: beda segmentasi terletak pada pengguna berat, pengguna sedang, dan pengguna ringan. Bukan pengguna sebuah produk, jasa, atau merek khusus.

-          Tingkat kesadaran: kesadaran konsumen pada produk, kesiapan membeli produk, atau apakah konsumen membutuhkan informasi perihal produk tersebut.

-          Loyalitas merek: Loyalitas konsumen pada merek dijadikan perusahaan sebagai identifikasi karakteristik konsumen di mana mereka bisa eksklusif menjadi pendukung promosi ke orang dengan karakteristik yang sama namun dengan populasi yang lebih besar.

2.       Segmentasi berdasarkan situasi penggunaan

Kesempatan atau situasi bisa memilih apakah konsumen akan membeli atau mengkonsumsi. Segmentasi ini dibuat untuk membantu perusahaan memperluas penggunaan produk.

3.       Segmentasi berdasarkan benefit

Bentuk segmentasi yang mengklasifikasikan pembeli sesuai dengan menfaat berbeda yang mereka cari dari produk merupakan bentuk segmentasi yang kuat. Sebuah studi yang melaksanakan pengujian apakah yang mengendalikan preferensi konsumen terhadap micro atau craftbeer, teridentifikasi lima keuntungan strategic brand, yaitu:

-          Fungsional (contoh kualitas)

-          Nilai uang

-          Manfaat sosial

-          Manfaat emosi positif

-          Manfaat emosi negatif

4.       Segmentasi hybrid

Segmen ini dibuat berdasarkan kombinasi beberapa variabel segmen yang membentuk sebuah segmen tunggal. Sebagai pola segmen geodemografis, sangat mempunyai kegunaan untuk menemukan prospek terbaik bagi seorang pengiklan atau pemasar dalam menemukan kepribadian, tujuan, dan ketertarikan dan diisolasikan di mana mereka hidup.

5.       Segmentasi Pasar berdasar Tingkah Laku

Segmentasi ini dikelompokkan berdasarkan pengetahuan, sikap, penggunaan, atau reaksi pembeli terhadap suatu produk.

 

Analisa Pasar Luar Negeri

              Analisa pasar yaitu metode analisis dan penilian pasar yang memungkikan manajemen untuk mengidentifikasikan sejumlah kecil pasar yang diinginkan dengan mengeliminasi pasar-pasar yang dianggap kurang menarik. Hal tersebut dilakukan dengan memasukkan pasar-pasar tersebut dalam serangkaian proses penyaringan pasar berdasarkan kekuatan-kekuatan lingkungan. 
Aspek penting dalam perumusan taktik internasional yaitu memilih pasar yang akan dimasuki. Untuk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan dan profit, perusahaan harus melaksanakan tiga langkah, yaitu:
1.      Melakukan penilaian terhadap pasar-pasar luar negeri alternatif
Dalam menilai pasar luar negeri alternatif, perusahaan harus mempertimbangkan banyak sekali macam faktor, antara lain:
§  Potensi pasar
§  Tingkat persaingan
§  Lingkungan aturan dan politik
§  Pengaruh sosiokultural
2.      Mengevaluasi biaya, keuntungan dan resiko memasuki masing-masing pasar 
§  Biaya
Ada dua jenis biaya yang relevan yaitu; biaya eksklusif dan biaya kesempatan. Biaya eksklusif yaitu biaya yang dikeluarkan pada dikala perusahaan masuk ke dalam pasar luar negeri yang gres dan meliputi biaya untuk mendirikan perusahaan (misalnya: sewa-beli (leasing) atau membeli akomodasi tertentu, mutasi manajer dan mengirimkan alat-alat dan produk barang dagangan. Karena perusahaan mempunyai sumber daya yang terbatas, masuk ke pasar tertentu mungkin menghalangi atau menunda masuk ke pasar lain. Laba yang akan diperoleh perusahaan di pasar kedua ini merupakan biaya kesempatan (opportunity cost)
§  Keuntungan
Diantara potensi keuntungan yaitu penjualan dan profit yang diharapkan, keuntungan yang lain meliputi biaya akuisisi dan manufaktur yang lebih murah (jika harga materi baku dan tenaga kerja murah), menutup susukan pesaing ke pasar tersebut, keunggulan bersaing, susukan teknologi gres dan kesempatan mencapai sinergi dengan operasi lain
§  Resiko
Secara umum, perusahaan yang masuk ke pasar gres menghadapi resiko antara lain: fluktuasi nilai tukar, kompleksitas operasi yang meningkat dan kerugian finansial eksklusif yang disebabkan lantaran penilaian yang tidak akurat perihal penilaian pasar.
3.      Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki atau untuk melaksanakan ekspansi.
Memilih cara masuk (mode of entry) antara lain meliputi:
§  Keunggulan kepemilikan adalah sumber daya kasatmata (tangible) dan tidak kasatmata (intangible) yang dimiliki perusahaan yang memberi keunggulan bersaing ke perusahaan itu dibanding pesaingnya. Dengan asumsi bahwa perusahaan lokal mengetahui lebih banyak informasi penting dibanding pesaing asing, maka perusahaan ajaib yang berusaha masuk ke pasar gres harus mempunyai keunggulan kepemilikan untuk mengatasi keunggulan informasi yang dimiliki perusahaan lokal. Peusahaan yang keunggulan bersaingnyan berdasar pada merek yang sudah dikenal kadang kala masuk ke pasar luar negeri melalui cara lisensi atau waralaba. Keunggulan perusahaan yaitu faktor penentu utama kekuatan tawar menawar perusahaan, sehingga keunggulan ini sanggup memengaruhi hasil dari perundingan cara masuk yang akan dipakai,
§  Keunggulan lokasi adalah faktor yang memengaruhi keingnan perusahaan untuk memproduksi di negara tujuan dibanding memproduksi di negara asal. Perusahaan secara rutin membandingkan karakteristik ekonomi dan non-ekonomi pasar dalam negeri dan luar negeri untuk memilih lokasi penempatan akomodasi produksinya. Pilihan antara produksi di dalam negeri dan diluar negeri dipengaruhi oleh banyak faktor. Tingkat upah tenaga kerja relatif dan biaya akuisisi tanah di negara tertentu sangat penting,namun perusahaan juga harus mempertimbangkan kelebihan kapasitas atau kapasitas yang tidak terpakai dari pabrik yang sudah ada, susukan ke akomodasi riset dan pengembangan, persyaratan logistik, kebutuhan pelanggan, dan biaya manajemen perhiasan dalam mengelola akomodasi di luar negeri. Kebijakan pemerintah juga mempunyai dampak besar. Tarif yang tinggi akan mengurangi ekspor daan mendorong produksi lokal, sementara pajak perusahaan yang tinggi atau pembatasan pengiriman keuntungan ke negara asal (repatriasi) akan membatasi PMA. Keunggulanlokasi juga sanggup berupa ikatan budaya, ikatan geografis, agama, bahasa.
§  Keunggulan internalisasi adalah keunggulan yang menciptakan perusahaan diharapkan menghasilkan produk atau jasanya sendiri bukannya mengadakan kontrak dengan perusahaan lain untuk memproduksinya. Tingkat biaya transaksi (biaya bernegosiasi, memonitor, dan melaksanakan perjanjian) sangat penting dalam keputusan ini. Jika biaya tersebut tinggi, perusahaan akan mengandalkan PMA dan perjuangan patungan sebagai cara masui ke pasar. Jika biayanya murah, perusahaan akan menggunakan waralaba, lisensi atau kontrak manufaktur. Faktor lain mungkn juga memengaruhi pilihan cara masuk. Misalnya, perusahaan kemungkinan sangat mempetimbangkan pengendalian dan ketersediaan sumber daya. Kurangnya pengalaman di pasar luar negeri mengakibatkan ketidakpastian bagi perusahaan. Untuk mengurangi ketidakpastian ini, beberapa perusahaan mungkin lebih suka cara masuk pertama kali yang mengatakan tingkat pengendalian tinggi. Akan tetapi, perusahaan yang kekurangan modal atau direktur berbakat tidak akan bisa atau tidak ingin mengatakan komitmen untuk menanamkan investasi dalam jumlah besar yang memerlukan pengendalian, perusahaan lebih suka cara masuk yang hemat berdasarkan kemampuan finansial dan manajerial mereka, contohnya lisensi. Pilihan perusahaan juga didorong oleh kebutuhan untuk mengkoordinasikan aktivitasnya di semua pasar sebagai pecahan taktik globalnya. Misalnya, IBM lantaran alasan ini secara tradisional lebih suka cara masuk yang berorientasi kepemilikan sebagai pecahan dari taktik globalisasinya. Secara singkat, menyerupai kebanyakan acara bisnis, pilihan cara masuk ke pasar tertentu sering merupakan pilihan antara tingkat risiko yang ditanggung perusahaan, potensi keuntungan yang didapat dari pasar, besarnya tingkat komitmen sumber daya yang diharapkan untuk bersaing secara efektif dan tingkat pengendalian yang diinginkan perusahaan.
§  Faktor-faktor lain:
- kebutuhan akan pengendalian
- ketersediaan sumber daya
- taktik global


BAB III
Penutup

3.1  Kesimpulan
Analisis dan penilaian pasar dilakukan oleh sebuah perusahaan baik yang bermaksud memasuki pasar luar negeri  untuk pertama kalinya ataupun telah menjadi perusahaan multinasional  tetapi ingin memantau pasar-pasar dunia secara sistematis untuk menghindari pengabaian peluang-peluang dan ancaman-ancaman pemasaran.Proses penyaringan itu terdiri dari investigasi banyak sekali kekuatan yang berurutan dan mengurangi negara-negara pada tiap langkah. Urutan penyaringan berdasarkan atas:
(1)potensi kebutuhan dasar,
(2)kekuatan-kekuatan ekonomi dan keuangan, 
(3)kekuatan-kekuatan politik dan hukum,
(4)kekuatan-kekuatan sosial, 
(5)kekuatan-kekuatan kompetitif, 
(6)kunjungan-kunjungan pribadi.
Indikator-indikator pasar yaitu data ekonomi yang digunakan untuk mengukur kekuatan pasar relatif sedang faktor pasar yaitu data ekonomi yang berkorelasi dengan usul pasar akan suatu produk.Masalah-masalah kultural menyerupai tingkat pendidikan yang rendah,ketidakpercayaan pada orang asing,memperumit proses pengumpulan data.Untuk memudahkan proses pengumpulan ,pengolahan,penyimpanan informasi yang dibutuhkan oleh manajemen maka Sistem Informasi Manajemen Internasional sangat diperlukan.
Untuk meningkatkan pangsa pasar, pendapatan, dan profit, perusahaan biasanya harus melaksanakan tiga langkah berikut : 
1.       Melakukan penilaian terhadap pasar-pasar alternatif
2.       Mengevaluasi biaya, keuntungan, dan risiko memasuki masing-masing pasar
3.       Memilih pasar yang paling potensial untuk dimasuki atau untuk melaksanakan ekspansi



DAFTAR PUSTAKA
Sungkono, Chriswan. 2007. Buku Bisnis Internasional: Tantangan Persaingan Global. Jakarta: Salemba Empat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel