Makalah Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Hotelpadjadjaran Tasikmalaya

Kali ini makalahmanajemen.com akan memberikan sebuah makalah bauan pemasaran dengan judul Bauran Pemasaran Terhadap Loyalitas Pelanggan Di Hotelpadjadjaran Tasikmalaya. Semoga bermanfaat.


Makalah Bauran Pemasaran

BAB IPENDAHULUAN



      1.  Latar Belakang


        Dalam rangka ikut serta menambah pendapatan negara pada umumnya dan pendapatan tempat pada khususnya, salah satunya yaitu melalui penerimaan devisa, yaitu menggalakan perjuangan industri pariwisata dimana didalamnya yaitu perjuangan perhotelan. Dengan adanya pertumbuhan dalam bidang pariwisata di tanah air yang ditandai dengan berkembangnya aneka macam sarana dan prasarana penginapan, rumah makan, resort pariwisata (tempat-tempat pariwisata) dan toko-toko cinderamata, maka sanggup mempengaruhi dan menyebabkan perubahan di aneka macam bidang khususnya di bidang pariwisata perhotelan.
Hotel merupakan jenis perjuangan yang bergerak di bidang jasa terutama memperlihatkan jasa penyewaan kamar. Hotel Padjadjaran merupakan salah satu hotel yang berada di Tasikmalaya. Hotel Padjadjaran sering digunakan sebagai tempat untuk menginap dan transit untuk para pengunjung yang akan tiba ke tempat-tempat wisata yang beraneka ragam budaya dan akhlak menyerupai Gunung Galunggung, Kampung Naga, Pamijahan, Pangandaran dan tempat wisata lainnya yang berada akrab dengan kota Tasikmalaya.

Hotel Padjadjaran mempunyai beberapa fasilitas yaitu swimming pool, cafe dan restaurant, tennis court, meeting room, lounge music, area parkir yang luas, dan lobby yang cukup asri. Hotel Padjadjaran dikenal sebagai hotel yang mempunyai harga murah dengan pelayanan dan fasilitas hotel berbintang. Dikota Tasikmalaya paling sedikitnya terdapat 3 (tiga) hotel yang setara dengan hotel Padjadjaran.


BAB II        PEMBAHASAN


A.    Perhotelan



Usaha perhotelan yang bergerak pada jasa pelayanan fasilitas makan, minum, dan jasa lainnya yang disewakan sebagian atau seluruhnya untuk umum yang dikelola secara komersial. Dengan semakin banyaknya hotel yang bangkit maka semakin terlihat persaingan yang terjadi, mulai dari persaingan product, price, place, promotion, people, physical evidence, serta process yang ditetapkan dalam memenangkan persaingan. Dalam hal ini bagaimana perusahaan memutuskan jadwal bauran pemasaran pada pasar sasaran.
Salah satu taktik yang paling mayoritas yaitu dengan menerapkan jadwal bauran pemasaran, diharapkan kegiatan pelaksanaan jadwal bauran pemasaran ini sanggup meningkatkan penjualan kamar.
Pengambilan keputusan dibidang pemasaran selalu berkaitan dengan bauran pemasaran.
Menurut Peter & Donnely (1995:25):
“marketing is The set of controllable variables that must be managed to satisfy the market and archieve organizational objectives”.

Artinya:
“Bauran pemasaran yaitu seperangkat variable-variabel yang sanggup dikontrol yang harus diatur untuk memuaskan pasar dan mencapai tujuan organisasi”.


Menurut Philip Kotler (1984:82):
“Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu adonan dari variable-variabel pemaaran yang sanggup dikendalikan yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran”.

Berdasarkan Definisi-definisi diatas, sanggup disimpulkan bahwa bauran pemasaran yaitu variable-variabel terkontrol yang saling berkaitan satu sama lain, yang disusun dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai pasar sasarannya, masing-masing elemen dari bauran pemasaran harus saling menujang demi tercapainya tujuan perusahaan.
Untuk mencapai tujuan perusahaan, seorang administrasi pemasaran harus menyusun jadwal bauran pemasaran yang cocok dengan keadaan dan kemampuan perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Perusahaan harus sanggup memperhatikan controllable variables seperti:
1.      Produk (product)
Adalah segala sesuatu yang sanggup ditawarkan ke dalam pasar untuk memenuhi harapan dan kebutuhan. Produk utama hotel Padjadjaran yaitu penyediaan kamar untuk menginap serta layanan makan dan minum yang masing-masing layanannya diberikan oleh bagian Front office, house keeping, food and beverages. Disamping itu hotel juga menyediakan fasilitas-fasilitas lain yang sanggup digunakan para tamu dan bukan para tamu hotel. Fasilitas tersebut antara lain berupa swimming pool, cafétensis court, meeting room, lounge music, dan lain sebagainya.
2.      Harga (price)
Adalah sejumlah nilai yang ditetapkan berkaitan dengan tarif hotel yang ditukarkan konsumen dengan manfaat yang sanggup digunakan produk maupun jasa beserta dengan segala fasilitas yang diperoleh dan tersedia pada hotel tersebut.
3.      Promosi (promotion)
Komunuikasi dilakukan saat perhotelan menginformasikan produk apa yang akan ditawarkan kepada konsumen.
4.      Tempat (place)
Dalam Pemasaran hotel, salah satu aspek penting yaitu Lokasi Hotel Tempat ini merupakan perencanaan dan pelaksanaan program, sehingga produk atau jasa tersebut sanggup tersedia pada tempat, waktu, dan jumlah yang sempurna dimana konsumen itu membutuhkannya. Hotel Padjadjaran ini terletak di jalan Ir. H. Juanda (BY Pass) Tasikmalaya, serta berdekatan dengan terminal bis kota, tempat pariwisata gunung-galunggung. Tasikmalaya.
5.      Orang (people)
Elemen People yaitu orang yang terlibat eksklusif dalam menjalankan segala kegiatan perusahaan dan merupakan faktor yang penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsure people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam produksi atau operasi saja tetapi juga mempunyai kekerabatan kontak eksklusif dengan konsumen. Prilaku orang-orang yang terlibat eksklusif ini sangat penting dalam mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan.
6.      Proses (process)
Elemen proses ini mengartikan suatu perjuangan perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktivitasnya dalam memenuhi kebutuhan dan harapan konsumen-konsumennya. Untuk perusahaan jasa, kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting terutama dalam melayani segala kebutuhan konsumen. Hal ini sebab semua komponen bagi setiap produk jasa yang berarti dari titik sudut pandang konsumen yaitu bagaimana proses jasa menghasilkan fungsi.
7.      Bukti fisik (physical evidence)
         Merupakan suatu hal yang secara positif turut mempunyai kepuasan konsumen untuk membeli dan mengunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsure-unsur yang termasuk dalam physical evidence ini yaitu lingkungan fisik (perabot-perabot, perlengkapan, logo, warna, dan barang-barang lain yang disatukan dengan service yang diberikan menyerupai tiket, brosur, kartu, label, dan lain sebagainya) dan atmosfir lainnya yang menunjang (visual, aroma, suara, sentuhan, dan lain sebagainya).
         Masing-masing unsur pemasaran tersebut merupakan masukan dari pengamatan konsumen, sehingga perusahaan akan mengerti dan memahami prilaku pembeli. Dengan memahami prilaku pembeli akan memperlihatkan petunjuk pada perusahaan untuk meningkatkan jasa penyewaan kamar, keistimewaan produk, harga, susukan pemasaran yang sanggup diterima pembeli atau konsumen dan mungkin bisa menciptakan perusahaan berusaha untuk lebih meningkatkan jauh lebih baik dari sebelumnya.
         Peningkatan jasa pelayanan memungkinkan perusahaan untuk lebih baik dan memenuhi kebutuhan konsumennya dan memuaskan sehingga konsumen tersebut sanggup naik tingkatan dimana merasa untuk loyal dalam produk yang ditawarkan. Jika konsumen itu sudah mau loyal dengan jasa yang ditawarkan, ini sanggup memungkinkan lagi perusahaan mencapi keuntungan yang konsisten dan mungkin lebih banyak memperoleh laba.
Dimana berdasarkan Fandy Tjiptono (2000:111), loyalitas sebagai:
“Situasi dimana konsumen bersifat positif terhadap produk atau produsen (penyedia jasa) dan disertai rujukan pembelian ulang yang konsisten”.
Sedangkan berdasarkan Griffin (1995:4) mengemukakan bahwa:
“Loyalitas yaitu pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan”.
         Pertanyaan diatas menunjuakn suatu komitmen untuk tetap mengunakan suatu produk baik berupa barang atau jasa tanpa tergoda oleh perjuangan yang dilakukan pesaing. Loyalitas mengarah pada prilaku yang ditunjukan dengan pembelian rutin yang didasarkan pada unit pengambilan keputusan. Karakteristik pembeli-pembeli yang loyal berdasarkan Griffin (1995:31)

1.      Melakukan pembelian secara teratur.
          Setiap pengunjung yang tiba ke kota Tasikmalaya maupun yang akan berekreasi maka mereka akan selalu teringat pada Hotel Padjadjaran dan tidak mau menggunakan jasa penyewaan kamar hotel lainnya selain Hotel Padjadjaran, contohnya biro perjalanan pariwisata akan ke kota tasikmalaya, hotel dan biro perjalanan tersebut mempunyai kekerabatan bisnis, sehingga biro perjalanan tersebut sanggup membeli penyewaan kamar tersebut secara teratur pada hotel tersebut.

2.      Membeli diluar lini produk/ jasa.
            Setiap konsumen yang ingin membeli jasa penyewaan kamar eksklusif teringat pada Hotel Padjadjaran, walaupun tidak menyewa kamar mungkin konsumen sanggup menentukan hotel tersebut untik melaksanakan kegiatan yang diharapkan lainnya, contohnya penyewaan tempat untuk rapat, penyewaan tempat lounge musik, café, maupun penyediaan tempat-tempat untuk festival dan sejenisnya. Kaprikornus setiap para konsumen yang memerlukan tempat yang dibutuhkan asalkan berlogokan Hotel Padjadjaran maka konsumen akan menggunakan jasanya tersebut tanpa teringat perusahaan lain yang memperlihatkan jasa yang sejenis, namun penjualan utama Hotel Padjadjaran yaitu penyediaan penyewaan kamar.

3.      Menolak produk lain dan kebal terhadap daya tarik pesaing.
            Dikarenakan konsumen sudah terasa terbiasa, nyaman, dan memuaskan atas apa yang mereka terima dari perusahaan maka konsumen akan kebal akan tawaran-tawaran perusahaan lain, dan akan tetap menggunakan jasa penyewaan kamar hotel Padjadjaran walaupun hotel-hotel yang lain memjanjikan dan memperlihatkan pelayanan yang serupa.

4.      Menarik pelanggan gres untuk perusahaan.
            Dikarenakan konsumen tersebut mencicipi nyaman, puas dengan apa yang mereka sanggup dari perusahaan maka tidak menutup kemungkinan konsumen tersebut akan mempromosikan perusahaan tersebut secara tidak sadar, dan itu merupakan suatu keuntungan untuk perusahaan untuk mendapat pelanggan baru.
            Dari uraian diatas, sanggup kita lihat bahwa loyalitas pelangan bisa ditentukan oleh unsur-unsur bauran pemasaran, misalkan salah satunya oleh produk dimana produk itu dilihat dari sisi kualitas.
            Dengan tingginya loyalitas dari konsumen, maka akan mengurangi kerawanan dari persaingan, sebab banyak keuntungan yang didapat oleh perusahaan bila mempunyai konsumen yang loyal. Secara jelasnya kerangka aliran yang digunakan untuk keperluan penelitian ini sanggup digambarkan sebagai berikut:


BAB IIIPENUTUP



               a.      Kesimpulan


               “Bauran pemasaran yaitu seperangkat variable-variabel yang sanggup dikontrol yang harus diatur untuk memuaskan pasar dan mencapai tujuan organisasi”.

               “Bauran pemasaran (marketing mix) yaitu adonan dari variable-variabel pemaaran yang sanggup dikendalikan yang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan yang diinginkan dalam pasar sasaran”.

               Berdasarkan Definisi-definisi diatas, sanggup disimpulkan bahwa bauran pemasaran yaitu variable-variabel terkontrol yang saling berkaitan satu sama lain, yang disusun dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai pasar sasarannya, masing-masing elemen dari bauran pemasaran harus saling menujang demi tercapainya tujuan perusahaan.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel