Makalah Manajemen Personalia
18 November 2018
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manajemen Sekolah merupakan factor yang terpenting dalam menyelenggaran pendidikan dan pengajaran di sekolah yang keberhasilannya diukur oleh prestasi tamatan (out put), oleh alasannya yaitu itu dalam menjalankan kepemimpinan harus berpikir “system” artinya dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, orang renta siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan. Penyelenggara pendidikan di sekolah dipandang sebagai suatu system “dimana komponen-komponen system itu saling ketergantungan sehingga bekerjasama dan saling menentukan keberhasilan suatu system, kegagalan suatu sekolah diakibatkan oleh gangguan sub system itu. Kepela sekolah yang menjalankan kepemimpinannya harus bisa mengatasi kegagalan/hambatan sub system semoga tercapai kesempurnaan system itu. [1]
Tantangan forum pendidikan (sekolah) yaitu mengejar ketinggalan artinya kompetisi dalam meraih prestasi terlebih dalam menghadapi persaingan global, terutama dari Sekolah Menengah Kejuruan dimana tamatan telah memperoleh bekal pengetahuan, perilaku dan ketrampilan sebagai tenaga professional tingkat menengah hal ini sesuai dengan tuntutan Kurikulum Sekolah Menengah kejuruan 2004.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang merupakan tantangan. Kepemimpinan suatu forum merupakan wawasan yang perlu dipahami semoga imbas pimpinan sekolah diarahkan kepada peningkatan semua tenaga kependidikan (guru, tata usaha) berpikir dinamis menuju pencapaian prestasi siswa sebagai obyek pendidikan.
B. RUMUSAN MASALAH
- Apakah yang dimaksud dengan administrasi personalia?
- Bagaimanakah administrasi personalia yang baik?
- Bagaimanakah pengelolaan administrasi personalia di SD Negeri 3 Ngroto?
- Sejauhmanakah imbas administrasi personalia di SD Negeri Ngroto sanggup menghipnotis tingkat kelulusan siswa!
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Pengertian Manajemen Personalia
1. Pengertian Manajemen
Bila kita mempelajari literatur Manajemen, maka akan nampak bahwa istilah administrasi mengandung tiga pengertian, yaitu: pertama administrasi sebagai suatu proses; kedua administrasi sebagai kolektivitas orang-orang yang melaksanakan kegiatan administrasi dan ketiga, administrasi sebagai suatu seni (suatu art) dan sebagai suatu ilmu.
Menurut pengertian yang pertama, yakni administrasi sebagai suatu proses, berbeda-beda definisi yang diberikan oleh para ahli. Dalam Encyclopedia of the Social Sciences dikatakan bahwa Manajemen yaitu suatu proses dengan proses mana pelaksanaan suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Selanjutnya Haimann menyampaikan bahwa administrasi yaitu fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-usaha individu untuk mencapai tujuan bersama. George R Terry menyampaikan bahwa administrasi yaitu pencapaian tujuan yang ditetapkan terlebih dahulu dengan memakai kegiatan orang lain. Dari ketiga definisi di atas maka akan segera nampak bahwa ada tiga pokok penting dalam definisi-definisi tersebut yaitu pertama adanya tujuan yang ingin dicapai; kedua tujuan dicapai dengan memakai kegiatan orang-orang lain dan ketiga, kegiatan-kegiatan orang lain itu harus dibimbing dan diawasi
Menurut pengertian yang kedua, Manajemen yaitu kolektivitas orang-orang yang melaksanakan kegiatan manajemen. Makara dengan kata lain segenap orang-orang yang melaksanakan kegiatan administrasi dalam tubuh tertentu disebut manajemen. Dalam arti singular (tunggal) disebut Manajer. Manajer yaitu pejabat yang bertanggung jawab atas terselenggaranya aktivitas-aktivitas administrasi semoga tujuan unit yang dipimpinnya tercapai dengan memakai dukungan oaring lain.
Menurut pengertian ketiga, Manajemen itu yaitu suatu seni atau suatu ilmu. Mengenai ini pun bahu-membahu belum ada keseragaman pendapat, segolongan orang menyampaikan bahwa administrasi itu yaitu seni, golongan lain menyampaikan bahwa administrasi itu yaitu ilmu. Seseungguhnya kedua pendapat ini sama mengandung kebenaran.
Manajemen sebagai seni berfungsi untuk mencapai tujuan yang kasatmata mendatangkan hasil atau manfaat, sedangkan administrasi sebagai ilmu berfungsi mengambarkan fenomena-fenomena (gejala-gejala), kejadian-kejadian, keadaan-keadaan, jadi memperlihatkan penjelasan-penjelasan.
Dari semua definisi wacana administrasi di atas maka administrasi sanggup diber definisi sebagai berikut : Manajemen yaitu seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan daripada sumber daya insan untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan terlebih dahulu.[2]
2. Pengertian Manajemen Personalia
Istilah personalia, personel atau kepegawaiaan mengandung arti keseluruhan orang-orang yang berkerja pada suatu organisasi. Dengan demikian administrasi personalia yaitu administrasi yang menitikberatkan perhatiannya kepada soal-soal pegawai atau personalia di dalam suatu organisasi.
Untuk lebih lengkapnya administrasi personalia itu sanggup dirumuskan sebagai berikut: “Manajemen Personalia yaitu seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi sanggup direalisir secara berdaya guna dan berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja.
Manajemen Personalia (sumber daya manusia) yaitu suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur relasi dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta sanggup dipakai secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. Manajemen Personalia (sumber daya manusia) didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan yaitu insan - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian Manajemen Personalia (sumber daya manusia) menggabungkan beberapa bidang ilmu ibarat psikologi, sosiologi, dll. Unsur MSDM yaitu manusia. Manajemen sumber daya insan juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, penilaian kinerja, kompensasi karyawan dan relasi ketenagakerjaan yang baik.Manajemen sumber daya insan melibatkan semua keputusan dan praktik administrasi yang memengaruhi secara eksklusif sumber daya manusianya.[3]
B. Tujuan Manajemen Personalia
Manajemen Personalia dibutuhkan untuk meningkatkan efektivitas sumber daya insan dalam organisasi.Tujuannya yaitu memperlihatkan kepada organisasi satuan kerja yang efektif. Untuk mencapai tujuan ini, studi wacana administrasi personalia akan memperlihatkan bagaimana seharusnya organisasi mendapatkan, mengembangkan, menggunakan, mengevaluasi,dan memelihara karyawan dalam jumlah (kuantitas) dan tipe (kualitas).
Manajemen personalia (sumber daya manusia) yaitu suatu proses menangani aneka macam problem pada ruang lingkup karyawan, pegawai, buruh,manajer dan tenaga kerja lainnya untuk sanggup menunjang kegiatan organisasi atau organisasi demi mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Bagian atau unit yang biasanya mengurusi sdm yaitu departemen sumber daya insan atau dalam bahasa inggris disebut HRD atau human resource department. Menurut A.F. Stoner administrasi sumber daya insan yaitu suatu mekanisme yang berkelanjutan yang bertujuan untuk memasok suatu organisasi atau perusahaan dengan orang-orang yang tepat untuk ditempatkan pada posisi dan jabatan yang tepat pada dikala organisasi memerlukannya. Tujuan-tujuan Manajemen sumber daya insan (personalia) terdiri dari empat tujuan, yaitu :[4]
1. Tujuan Organisasional
Ditujukan untuk sanggup mengenali keberadaan administrasi sumber daya insan (MSDM) dalam memperlihatkan kontribusi pada pencapaian efektivitas organisasi. Walaupun secara formal suatu departemen sumber daya insan diciptakan untuk sanggup membantu para manajer, namun demikian para manajer tetap bertanggung jawab terhadap kinerja karyawan. Departemen sumber daya insan membantu para manajer dalam menangani hal-hal yang bekerjasama dengan sumber daya manusia.
2. Tujuan Fungsional
Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya insan menjadi tidak berharga kalau administrasi sumber daya insan mempunyai kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan organisasi.
3. Tujuan Sosial
Ditujukan untuk secara etis dan sosial merespon terhadap kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui tindakan meminimasi dampak negatif terhadap organisasi. Kegagalan organisasi dalam memakai sumber dayanya bagi laba masyarakat sanggup menimbulkan hambatan-hambatan.
4. Tujuan Personal
Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang sanggup mempertinggi kontribusi individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus dipertimbangkan kalau para karyawan harus dipertahankan, dipensiunkan, atau dimotivasi. Jika tujuan personal tidak dipertimbangkan, kinerja dan kepuasan karyawan sanggup menurun dan karyawan sanggup meninggalkan organisasi.
C. Peran, Fungsi, Tugas dan Tanggung Jawab Manajemen Personalia
Peranan karyawan bagi sebuah perusahan berupa keterlibatan mereka dalam sebuah perencanaan, sistem, proses dan tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi. Berbicara mengenai peranan tenaga kerja, harus dibedakan antara mereka yang mempunyai pekerjaan dan mereka yang bekerja. R.Kyosaki menyebutnya dalam empat tingkatan (quadrant) yaitu self employed, employe, pebisnis dan investor. Karyawan yaitu mereka yang bekerja pada orang lain dengan menjual jasa mereka; waktu, tenaga dan pikiran untuk perusahan dan menerima kopensasi dari perusahan tersebut. Namun berbicara mengenai tenaga kerja ini masih umum. Karena ada yang tidak bekerja, yang bekerja (pada orang lain/negara/swasta) dan mereka yang bekerja sendiri. Dalam administrasi personalia yang ingin ditelah yaitu karyawan (mereka yang menjual jasa-pikiran, tenaga dan waktu- kepada orang lain atau organisasi. Disini terjadi sebuah ikatan atau kontrak mengenai hak dan kewajiban masingmasing.
Peranan administrasi personalia (sumber daya manusia) yaitu mengatur dan memutuskan agenda kepegawaian yang mencakup:
- Jumlah kualitas dan penempatan tanaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan organisasi harus dijabarkan dalam job description
- Menetapkan penarikan , seleksi dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right place and the right man in the right job.
- Menetapkan agenda kesejahteraan, pengembangan, promosi dan pemberhentian.
Pada umumnya yang dilaksanakan dalam suatu organisasi mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu:
1. Procuring
Melakukan persiapan dan seleksi tenaga kerja (Preparation and selection)
Persiapan. Dalam proses persiapan dilakukan perencanaan kebutuhan akan sumber daya insan dengan menentukan aneka macam pekerjaan yang mungkin timbul. Yang sanggup dilakukan yaitu dengan melaksanakan perkiraan/forecast akan pekerjaan yang lowong, jumlahnya, waktu, dan lain sebagainya. Ada dua faktor yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan persiapan, yaitu faktor internal ibarat jumlah kebutuhan karyawan baru, struktur organisasi, departemen yang ada, dan lain-lain. Faktor eksternal ibarat aturan Atau dengan kata lain kiprah personalia adalah:
- memperoleh tenaga kerja
- membuat anggaran tenaga kerja
- menarik tenaga kerja
- membuat job analysis, job description, dan job specification
- menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja
- mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja
2. Developing
- Pengembangan dan penilaian karyawan (Development and evaluation). Tenaga kerja yang bekerja pada organisasi atau perusahaan harus menguasai pekerjaan yang menjadi kiprah dan tanggung jawabnya. Untuk itu dibutuhkan suatu pembekalan semoga tenaga kerja yang ada sanggup lebih menguasai dan jago di bidangnya masing-masing serta meningkatkan kinerja yang ada. Dengan begitu proses pengembangan dan penilaian karyawan menjadi sangat penting mulai dar karyawan pada tingkat rendah maupun yang tinggi.
- Memberikan kompensasi dan perlindungan pada pegawai (Compensation and protection). Kompensasi yaitu imbalan atas kontribusi kerja pegawai secara teratur dari organisasi atau perusahaan. Kompensasi yang tepat sangat penting dan diadaptasi dengan kondisi pasar tenaga kerja yang ada pada lingkungan eksternal. Kompensasi yang tidak sesuai dengan kondisi yang ada sanggup menimbulkan problem ketenaga kerjaan di kemudian hari atau pun sanggup menimbulkan kerugian pada organisasi atau perusahaan. Proteksi juga perlu diberikan kepada pekerja semoga sanggup melaksanakan pekerjaannya dengan damai sehingga kinerja dan kontribusi perkerja tersebut sanggup tetap maksimal dari waktu ke waktu.
- memajukan atau berbagi tenaga kerja
- melatih dan mendidik tenaga kerja[5]
- mempromosikan dan memindahkan tenaga kerja
- mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja
3. Mantaining
- Promosi yaitu sebuah jenis transfer yang meliputi penugasan kembali seorang pegawai pada sebuah posisi yang kemungkinan besar diberikan pembayaran yang lebih tinggi dan tanggung jawab, hak dan kesempatan yang lebih besar. Demosi, adakala disebut transfer ke bawah, yaitu sebuah jenis transfer meliputi pemotongan pembayaran, hak dan kesempatan.
- Pemisahan, disebut juga pemberhentian, bahkan sering disebut downsizing, yaitu perpindahan sementara atau tidak definitive seorang pegawai dari daftar gaji. Umumnya yaitu untuk mengurangi kelebihan beban biaya tenaga kerja dan permasalahan keuangan perusahaan semakin serius.
- Terminasi yaitu tindakan administrasi berupa pemisahan pegawai dari organisasi alasannya yaitu melanggar aturan organisasi atau alasannya yaitu tidak memperlihatkan kinerja yang cukup memensiunkan tenaga kerja
- Pemberhentian sukarela yaitu pemisahan pegawai dari organisasi atas inisiatif organisasi atau kemauan pegawai sendiri.
- Pengunduran diri yaitu pemisahan pegawai yang telah menuntaskan masa kerja maksimalnya dari organisasi atau umumnya di kenal dengan istilah pensiun.
- mengurus kesejahteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan dan lain sebagainya.
BAB III
MANAJEMEN PERSONALIA
SD NEGERI 3 NGROTO KECAMATAN MAYONG KABUPATEN JEPARA
A. Letak Geografis
SD Negeri 3 Ngroto terletak 4 KM dari kantor kecamatan Mayong, di desa Ngroto Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. Letaknya yang berada di pinggir jalan raya Mayong Pancur menimbulkan SD Negeri 3 Ngroto termasuk sekolah yang menjadi tujuan masyarakat setempat untuk menyekolahkan putra putri mereka. SD Negeri 3 Ngroto berdiri di tengah-tengah lahan seluas 2000 m² dan mempunyai 6 ruang kelas serta 1 ruang guru dan perpustakaan. Tiga ruang kelas merupakan bangunan gres dan 3 ruang kelas 1 ruang guru dan kepala sekolah merupakan bangunan usang yang sudah sangat memprihatinkan.
B. Keadaan Personalia
Personalia/karyawan yang ada di SD Negeri 3 Ngroto berjumlah 10 orang terdiri dari 1 kepala sekolah, 4 orang guru kelas PNS, 1 guru agama PNS perbantuan, 3 orang guru honorer (2 guru kelas dan 1 guru bahasa Inggris) dan 1 orang pesuruh/penjaga PNS. Karena status sekolah yaitu sekolah negeri maka pengadaan personalia yang ada menjadi wewenang pemerintah daerah. Namun demikian untuk mengisi dan sambil menunggu droping guru/karyawan, SD Negeri 3 Ngroto mengambil kebijakan dengan mencari guru tidak tetap/honorer dengan satu kesepakantan bahwa tidak ada ikatan yang mengharuskan suatu dikala akan diangkat menjadi PNS.
Dari 10 orang personalia yang ada mempunya latar belakang pendidikan yang berbeda yaitu
1. Kepala Sekolah berlatar belakang pendidikan D2
2. 2 orang guru kelas PNS berlatar belakang pendidikan SPG
3. 1 orang guru kelas PNS berlatar belakang pendidikan S1
4. 2 orang guru mata pelajaran Agama dan Bahasa Inggris berlatar belakang pendidikan S1.
5. 2 orang guru kelas honorer berlatar belakang pendidikan D2
6. 1 orang pagawai PNS penjaga malam berlatar belakang pendidikan SMP.
C. Keadaan Siswa
Jumlah siswa SD Negeri 3 Ngroto 178 orang dari siswa kelas 1 hingga dengan kelas 6. Dalam perekrutan siswa gres tidak ada batasan yang jelas. Karena meskipun ada persyaratan yang sudah menjadi ketentuan tetapi pada kenyataan dilapangan semua yang mendaftar ditampung tanpa adanya seleksi. (apakah siswa tersebut sudah mengikuti pendidikan Taman Kanak-kanak atau tidak).
D. Manajemen Personalia di SD Negeri 3 Ngroto.
Jika dilihat dari letak geografisnya meskipun terletak di pinging jalan raya Mayong Pancur namun jarak 4 km dari sentra kota kecamatan menyababkan SD Negeri 3 Ngroto tidak sanggup berkembang sesuai dengan yang diharapkan. Apalagi kalau kita lihat dari sudut personalianya diantaranya :
1. Latar belakang pendidikan
Bahwa personalia yang ada di SD Negeri 3 Ngroto hanya mempunyai 1 orang guru kelas yang berstatus PNS, 1 orang guru Agama perbantuan berstatus PNS, 1 orang GTT bahasa Inggris. Meskipun semuanya berlatar belakang sesuai dengan jalur pendidikan mereka namun alasannya yaitu hanya 1 orang guru kelas berstatus PNS yang mempunyai pendidikan S1 maka dalam banyak hal SD Negeri 3 Ngroto tertinggal dengan SD lain. Terbukti bahwa lulusan dari SD Negeri 3 Ngroto yang diterima di Sekolah Menengah Pertama Negeri tidak lebih dari 5 orang.
2. Keaktifan
Bahwa personalia SD Negeri 3 Ngroto kurang tertib dalam melaksanakan tugasnya. Misalnya jam 07.00 WIB berdasarkan aturan yang ada harus sudah masuk kelas namun hingga jam 07.20 banyak dari mereka belum hadir. Belum lagi ada diantara mereka yang sering kali tidak masuk tanpa ada keterangan yang jelas. Meskipun sudah ditegur kepala sekolah dan hingga dilaporkan ke UPT setempat namun tidak ada tindakan tegas dari pihak yang berwenang.
3. Rekrutmen Guru tidak tetap
Untuk pemenuhan kekosongan guru, SD Negeri 3 Ngroto lebih menentukan mengambil kebijakan mendapatkan warga setempat dari pada warga dari luar tempat setempat. Ini mengandung maksud semoga tenaga mereka sanggup dimanfaatkan secara maksimal dalam kegiatan sekolah termasuk merekrut siswa baru.
4. Melatih dan mendidik tanaga kerja
SD Negeri 3 Ngroto secara rutin mengikuti KKG bermutu secara aktif mekipun ada diantara mereka yang tidak mau mengikutinya.
5. Motivasi
Adanya penghargaan dari pengelola satuan pendidikan bagi guru yang berprestasi. Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memberi dorongan kepada teman-teman yang lain semoga sanggup melaksanakan ibarat itu.
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
Manajemen Personalia yaitu seni dan ilmu memperoleh, memajukan dan memanfaatkan tenaga kerja sedemikian rupa sehingga tujuan organisasi sanggup direalisir secara berdaya guna dan berhasil dan adanya kegairahan kerja dari para tenaga kerja.
Dalam organisasi yang kecil fungsi personalia dilaksanakan eksklusif oleh pucuk pimpinan, jadi segala sesuatu yang bekerjasama dengan tenaga kerja, ibarat penempatan, pelatihan, pendidikan, mutasi dan promosi, kompensasi dan pemberhentian eksklusif menjadi tanggung jawab pucuk pimpinan.
Pada perusahaan besar sebagian dari kegiatan fungsi personalia didelegasi kepada masing-masing manajer termasuk kepada kepala departemen (bagian atau seksi) personalia.
Dalam penyelenggaraan pendidikan di sekolah komponen-komponen terkait seperti: guru-guru, staff TU, Orang renta siswa/Masyarakat, Pemerintah, anak didik, dan lain-lain harus berfungsi optimal yang dipengaruhi oleh kebijakan dan kinerja pimpinan.
DAFTAR PUSTAKA;
- Aadesanjaya.blogspot.com
- M, Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988), hal. 16
- Sukanto Reksohadiprodjo, Organisasi Perusahaan, (Yogyakarta, BPFE, 1989), hal. 353.
- Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[1] aadesanjaya.blogspot.com
[2] M, Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta, Ghalia Indonesia, 1988), hal. 16
[3] Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
[4] Ibid. hal. 3
[5] Sukanto Reksohadiprodjo, Organisasi Perusahaan, (Yogyakarta, BPFE, 1989), hal. 353.