Bauran Pemasaran
28 Juli 2018
Tujuan perusahaan untuk membuat produk yang sesuai dengan kebutuhan konsumen bukan semata-mata tanggung jawab administrasi pemasaran saja, tetapi tanggung jawab semua orang yang terlibat dalam penciptaan produk, mulai dari bab produksi, personalia, keuangan, hingga pada lini pemasaran.
Semua lini atau departemen dalam perusahaan tersebut harus bekerja sama untuk memikirkan, merencanakan, membuat produk dan mendistribusikan hingga hingga ke tangan konsumen.
Tugas dan tanggung jawab manajemen pemasaran dalam memikirkan usaha-usaha pemasaran yang merupakan sumbangan pencapaian tujuan perusahaan. Secara ringkas tujuan-tujuan manajer perusahaan adalah merencanakan kegiatan, menggiatkan dan mengendalikan kegiatan pemasaran.
Tugas-tugas ini sebenarnya merupakan tugas-tugas manajerial yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan terhadap kegiatan pemasaran. Pengertian Bauran Pemasaran Kombinasi dari strategi produk, harga, promosi dan distribusi dalam mencapai tujuan pemasaran dinamakan bauran pemasaran. Juga sering disebut 4P (Product, Price, Promotion, and Place) dalam pemasaran yang merupakan alat yang dapat digunakan produsen untuk mempengaruhi konsumen.
Pengertian Bauran Pemasaran Menurut Para Ahli
Menurut Kotler dan Armstrong (2008), mendefinisikan : “Bauran pemasaran merupakan tool atau alat bagi marketer yang terdiri atas berbagai elemen suatu program pemasaran yang perlu dipertimbangkan agar implementasi strategi pemasaran dan positioning yang diterapkan dapat berjalan sukses.”
Sedangkan menurut Gitosudarmo (2008), mendefinisikan : “Bauran pemasaran sebagai alat bagi pengusaha untuk mempengaruhi konsumen agar konsumennya dapat menjadi kenal kemudian menyenangi dan kemudian melakukan transaksi pembelian serta akhirnya konsumen itu menjadi puas.“
Bauran Pemasaran terdiri dari himpunan variabel yang sanggup dikendalikan dan dipakai oleh perusahaan untuk mensugesti jawaban konsumen dalam pasar sasarannya. Variabel atau acara tersebut perlu dikombinasikan dan dikoordinasikan oleh perusahaan seefektif mungkin dalam melaksanakan peran atau acara pemasarannya.
Dengan demikian, perusahaan tidak hanya sekadar mempunyai kombinasi acara yang terbaik saja, akan tetapi sanggup mengkoordinasikan barbagai variabel bauran pemasaran tersebut untuk melaksanakan acara pemasaran secara efektif.
Unsur-unsur Bauran Pemasaran
Strategi pemasaran yaitu himpunan asas yang secara tepat, konsisten, dan loyal dilaksanakan oleh perusahaan guna mencapai target pasar yang dituju dalam jangka panjang.
Dalam taktik pemasaran ini, terdapat taktik acuan/bauran pemasaran, yang memutuskan komposisi terbaik dari keempat komponen atau variabel pemasaran, untuk sanggup mencapai target pasar yang dituju sekaligus mencapai tujuan dan target perusahaan. Gitosudarmo (2008:182) mengemukakan bahwa unsur-unsur bauran pemasaran, yaitu :
1. Produk
2. Harga
3. Distribusi atau penempatan produk
4. Promosi
Untuk lebih jelasnya unsur-unsur bauran pemasaran akan diuraikan satu persatu dibawah ini :
1. Produk
Produk yaitu barang atau jasa yang bisa ditawarkan di pasar untuk menerima perhatian, permintaan, pemakaian, atau konsumsi yang sanggup memenuhi cita-cita atau kebutuhan. Pembeli akan membeli jika merasa cocok. Karena itu, produk harus diadaptasi dengan cita-cita ataupun kebutuhan pembeli biar pemasaran produk berhasil.
Agar taktik produk sanggup lebih efektif dalam rangka mensugesti konsumen untuk tertarik dan membeli kemudian mereka menjadi puas. Dari hal-hal tersebut maka harus mengetahui beberapa hal perihal taktik ini, antara lain :
a. Konsep produk
Konsep produk merupakan suatu pengertian atau pandangan konsumen terhadap suatu produk yang dibutuhkan dan diinginkannya. Konsumen akan mempunyai konsep atau pandangan tertentu terhadap suatu barang.
b. Siklus kehidupan produk
Setiap produk bergotong-royong akan mempunyai siklus perputaran terhadap kehidupannya. Setiap produk itu sebenarmya sanggup di ikuti perkembangan hidupnya mirip insan saja, yaitu mempunyai tahap-tahap anak-anak, kemudian tumbuh berubah menjadi remaja, kemudian menjadi cukup umur kemudian surut menjadi renta dan jadinya meninggal.
• Tahap yang paling awal dari masa hidupnya suatu produk dimulai dari suatu tahap yang disebut sebagai tahap perkenalan. Pada masa ini produk tersebut gres diperkenalkan oleh pengusaha kepada masyarakat.
• Tahap berikutnya tahap pertumbuhan, di mana pada tahap ini merupakan kelanjutan dari tahap perkenalan yang berhasil. Setelah banyak anggota masyarakat yang mengenal akan produk itu maka dibutuhkan masyarakat tersebut akan menjadi menyenangi produk tersebut dan apabila hal ini terjadi maka produk tersebut akan berada pada tahap pertumbuhan.
• Tahap berikutnya lagi yaitu menginjak pada tahap kedewasaan. Tahap ini memberikan adanya masa kejenuhan di mana masyarakat atau konsumen sudah jenuh sehingga akan menjadi sukar untuk meningkatkan penjualan produk tersebut.
• Tahap yang terakhir yaitu tahap penurunan. Dalam tahap ini masyarakat sudah tidak lagi menyenangi produk tersebut sehingga penjualan akan segera merosot tajam. Hal ini akan akan terjadi apabila pengusaha tidak bisa lagi untuk mempertahankan produknya pada tahap kedewasaan.
c. Jenis-jenis produk
Agar sanggup memasarkan produk dengan baik maka perlu mengetahui produk itu termasuk dalam jenis yang mana, alasannya yaitu masing-masing jenis produk akan memerlukan penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut biar berhasil.
2. Harga
Pengusaha perlu memikirkan perihal penetapan harga jual produknya secara tepat alasannya yaitu harga yang tidak tepat akan berakibat tidak menarik para pembeli untuk membeli barang tersebut. Penetapan harga jual barang yang tepat tidak selalu berarti bahwa harga haruslah ditetapkan rendah atau serendah mungkin. Sering di jumpai bahwa apabila harga barang tertentu itu rendah maka banyak konsumen justru tidak bahagia alasannya yaitu dengan harga yang murah itu maka semua orang sanggup menggunakan barang tersebut.
Harga merupakan satu-satunya unsur bauran pemasaran yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan duduk perkara penting, masih banyak perusahaan yang kurang tepat dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mensugesti tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang sanggup dicapai oleh perusahaan.
3. Distribusi
Pengusaha haruslah berbagi barang-barangnya ke daerah konsumen itu berada. Hal ini merupakan peran untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha sanggup menggunakan aneka macam bentuk susukan distribusi yang mungkin dilakukannya.
4. Promosi
Promosi yaitu merupakan acara yang ditujukan untuk mensugesti konsumen biar mereka sanggup menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi bahagia kemudian membeli produk tersebut.
Adapun alat-alat yang sanggup dipergunakan untuk mempromosikan produknya pengusaha sanggup menentukan beberapa cara yaitu :
a. Periklanan
Periklanan merupakan alat utama bagi pengusaha untuk mensugesti konsumennya. Periklanan ini sanggup dilakukan oleh pengusaha lewat surat kabar, radio, majalah, bioskop, televisi ataupun dalam bentuk poster-poster yang dipasang dipinggir jalan atau tempat-tempat yang strategis. Dengan membaca atau melihat iklan itu diharapkan para konsumen atau calon konsumen akan terpengaruh lalu tertarik untuk membeli produk yang diiklankan tersebut. Oleh karena itu maka iklan itu haruslah dibuat sedemikian rupa sehingga menarik perhatian para pembacanya.
b. Promosi penjualan
Promosi penjualan ialah merupakan aktivitas perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkannya sedemikian rupa sehingga konsumen akan gampang untuk melihatnya dan bahkan dengan cara penempatan dan pengaturan tertentu maka produk tersebut akan menarik perhatian konsumen.
c. Penjualan pribadi
Penjualan pribadi merupakan aktivitas perusahaan untuk melaksanakan kontak eksklusif dengan para calon konsumennya. Dengan kontak eksklusif ini dibutuhkan akan terjadi korelasi atau interaksi yang nyata antara pengusaha dengan calon konsumennya itu. Kontak eksklusif itu akan mampu mensugesti secara lebih intensif pada konsumennya alasannya dalam hal ini pengusaha mampu mengetahui impian dan selera konsumennya.
d. Publisitas
Publisitas merupakan cara yang biasa dipakai juga oleh pengusaha untuk membentuk imbas secara tidak eksklusif kepada konsumen supaya mereka menjadi tahu dan menyenangi produk yang dipasarkannya. Cara itu dilakukan dengan cara memuat isu perihal produk atau perusahaan yang menghasilkan produk tersebut di mass media, contohnya saja isu di surat kabar, isu di radio atau televisi maupun majalah tertentu dan sebagainya. Dengan memuat berita itu maka para pembaca secara tidak sadar telah dipengaruhi oleh berita tersebut.
Keempat unsur dalam bauran pemasaran tesebut berkaitan satu sama lain, keputusan dalam satu elemen akan mempengaruhi tindakan pada elemen lain. Dari berbagai elemen bauran pemasaran yang ada, manajemen harus memilih kombinasi yang sesuai dengan lingkungannya. Akan tetapi, dalam pemasaran jasa ada elemen-elemen lain yang dapat dikontrol dan dikoordinasikan untuk keperluan komunikasi dan memuaskan jasa, elemen tersebut adalah :
1. Orang adalah semua pelaku yang memainkan sebagian penyajian jasa dan karenanya mempengaruhi persepsi pembeli. Yang termasuk dalam elemen ini adalah personil perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.
2. Bukti fisik adalah lingkungan fisik dimana jasa disampaikan dan dimana perusahaan beserta konsumennya berinteraksi. Setiap komponen tangible yang memfasilitasi penampilan dan komunikasi jasa tersebut. Karena jasa itu intangible sehingga sulit untuk dievaluasi kualitasnya, maka bukti fisik memberikan tanda-tanda, misalnya kualitas jasa.
3. Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktifitas dimana jasa disampaikan yang merupakan sistem penyajian atau operasi jasa. objektif utama dari pemasaran mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu, jasa haruslah didesain untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Desain jasa mencakup sejak dari desain proses jasa sampai dengan bagaimana jasa disampaikan.
Dengan demikian 4P yang mulanya menjadi bauran pemasaran barang, perlu diperluas menjadi 7P jika digunakan dalam pemasaran jasa. Adapun 7P tesebut adalah produk, harga, tempat, promosi, orang, bukti fisik, dan proses.
Elemen-elemen Bauran Pemasaran
1. Produk
Produk merupakan elemen yang mendasar dan penting dari bauran pemasaran. Dikatakan paling penting karena dengan produklah perusahaan menetapkan harga yang pantas, menyalurkan produk melalui saluran-saluran distribusi mereka, dan mengkomunikasikan produk tersebut dengan suatu bauran pemasaran yang tepat. Produk dapat berupa barang atau jasa, jika tidak ada produk maka tidak akan ada pemindahan hak milik sehingga tidak akan ada pemasaran. Semua kegiatan pemasaran lainnya digunakan untuk menunjang gerakan produk. Seberapa hebatnya usaha promosi, distribusi, dan harga jika tidak diikuti dengan produk yang bermutu, disenangi oleh konsumen maka usaha suatu perusahaan tidak akan berhasil.
Menurut Stanton yang dikutip oleh Alma (2004:139) mendefinisikan produk sebagai berikut :
“Produk adalah seperangkat atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual (pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelayanan pengecer yang diterima oleh pembeli guna memuaskan kebutuhan.”
Sedangkan menurut Hasan (2008:274), produk adalah : “Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan need (kebutuhan) atau want (keinginan) target pasar.”
Dari definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa produk merupakan sekumpulan atribut yang bukan hanya berbentuk sesuatu yang berbentuk saja, akan tetapi juga sesuatu yang tidak berwujud seperti pelayanan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar dapat memasarkan produk dengan baik maka perlu mengetahui produk itu termasuk dalam jenis yang mana, karena masing-masing jenis produk akan memerlukan penanganan yang berbeda dalam memasarkan produk tersebut agar berhasil.
Keputusan tentang produk (barang atau jasa) merupakan keputusan strategik yang sangat penting karena mempengaruhi eksistensi perusahaan dalam jangka panjang. Dampaknya mempengaruhi setiap fungsi dan tingkatan dalam organisasi bisnis. Konsep produk harus memperlihatkan sesuatu yang dapat ditawarkan produsen untuk diperhatikan, diminta, dicari, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.
2. Harga
Harga merupakan satu-satunya elemen yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan unsur lainnya hanya unsur biaya saja. Walaupun penetapan harga merupakan persoalan penting, masih banyak perusahaan yang kurang sempurna dalam menangani permasalahan penetapan harga tersebut. Karena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang dapat dicapai oleh
perusahaan.
Harga menurut Hasan (2008) adalah : “Bagi konsemen merupakan segala bentuk biaya moneter yang dikorbankan oleh konsumen untuk memperoleh, memiliki, memanfaatkan sejumlah kombinasi dan barang beserta pelayan dari suatu produk, sedangkan bagi perusahaan penetapan harga merupakan cara untuk membedakan penawarannya dari para pesaing.”
Sedangkan menurut Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan : “Perangkat independen dari sisa bauran pemasaran dan bukannya sebagai unsur intrinsik dari strategi penentuan strategi pasar dan harga tidak cukup bervariasi untuk butir-butir produk, segmen pasar, saluran distribusi, dan kesempatan pembeli yang berbeda.”
Dari definisi-definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa harga merupakan sebagai alat tukar yang digunakan untuk menilai suatu barang atau jasa yang dikorbankan oleh konsumen untuk diperoleh, dimiliki, dimanfaatkan.
Ada faktor yang menyebabkan suatu perusahaan harus selalu meninjau kembali strategi penetapan harga produk-produknya, diantaranya yaitu :
• Adanya perubahan dalam lingkungan pemasaran, misalnya ada pesaing besar yang menurunkan harganya.
• Adanya pergeseran permintaan, misalnya terjadi perubahan selera konsumen.
Menurut Tjiptono, Chandra, dan Adriana (2008) harga merupakan salah satu elemen bauran pemasaran yang membutuhkan pertimbangan cermat, hal ini dikarenakan :
1. Harga merupakan pernyataan nilai dari suatu produk (a statement of value)
2. Harga merupakan aspek yang tampak jelas (visible) bagi para pembeli
3. Harga adalah determinan utama permintaan
4. Harga berkaitan langsung dengan pendapatan dan laba
5. Harga bersifat fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan cepat
6. Harga mempengaruhi citra dan strategi (positioning)
7. Harga merupakan masalah nomer satu yang dihadapi para manajer
3. Distribusi/Tempat
Pengusaha haruslah menyebarkan barang-barangnya ke tempat konsumen itu berada. Hal ini merupakan tugas untuk mendistribusikan barangnya kepada konsumen. Untuk keperluan tersebut pengusaha dapat menggunakan berbagai bentuk saluran distribusi yang mungkin dilakukannya.
Program penjualan distribusi mencakup semua aktifitas yang berhubungan dengan kontak personal langsung dengan para pembeli akhir, pedagang grosir, atau perantara eceran. Menurut Tjiptono, Chandra, dan Adriana (2008) proses perancangan dan pengevaluasian program ini meliputi empat langkah pokok, antara lain :
1. Menentukan tujuan penjualan dan distribusi dalam rangka menerapkan strategi pemasaran perusahaan.
2. Mengidentifikasi daya tarik penjualan yang paling tepat untuk digunakan dalam pencapaian tujuan.
3. Menentukan dan menugaskan sumber daya manusia dan finansial yang dibutuhkan untuk program penjualan dan distribusi.
4. Mengevaluasi kinerja program dalam rangka menyesuaikan program bilamana diperlukan.
Menurut Tjiptono, Chandra, dan Adriana (2008) secara garis besar, tujuan penjualan dan distribusi dapat dikelompokan menjadi empat macam, yaitu :
1. Tujuan account-development, yaitu tujuan yang dirancang untuk menekankan penambahan distributor atau pelanggan baru.
2. Tujuan distributor-support, yaitu tujuan yang mengarah pada upaya menjalin kerjasama dengan para distributor grosir maupun eceran dalam rangka menerapkan strategi pemasaran.
3. Tujuan account-maintenance, yaitu tujuan yang dirancang untuk mempertahankan posisi penjualan efektif melalui kunjungan penjualan reguler dalam rangka menyediakan informasi mengenai produk baru, mendapatkan informasi mengenai perubahan kebutuhan pelanggan atau distributor dan melaksanakan aktifitas-aktifitas layanan pelanggan.
4. Tujuan account-penetration, yaitu tujuan yang dirancang untuk meningkatkan volume penjualan total atau meningkatkan penjualan produk-produk yang lebih menguntungkan dan produk komplementer lainnya kepada distributor atau pembeli saat ini.
4. Promosi
Promosi adalah merupakan kegiatan yang ditujukan untuk mempengaruhi dan menarik perhatian para konsumen agar mereka dapat menjadi kenal akan produk yang ditawarkan oleh perusahaan kepada mereka dan kemudian mereka menjadi senang lalu membeli produk tersebut.
Menurut Kotler dan Keller (2007), mendefinisikan pengertian promosi adalah : “Promosi adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen langsung atau tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual.”
Sedangkan pengertian promosi menurut Hasan (2008) adalah : “Promosi merupakan proses mengkomunikasikan variable bauran pemasaran (Marketing mix) yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk.”
Berdasarkan pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa promosi merupakan fungsi pemasaran yang fokus untuk mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran didalam suatu perusahaan kepada konsumen langsung atau tidak langsung dalam memasarkan produknya. Promosi penjualan merupakan segala bentuk penawaran atau insentif jangka pendek yang ditujukan bagi pembeli, pengecer atau pedagang grosir dan dirancang untuk memperoleh respon spesifik dan segera. Menurut Tjiptono, Chandra, dan Adriana (2008) terdapat tiga klasifikasi utama dari promosi penjualan yaitu :
1. Promosi konsumen, meliputi : kupon, produk sampel gratis, premium, hadiah, undian, dan seterusnya.
2. Promosi dagang, meliputi : diskon kas, barang dagang (merchandise), bantuan peralatan, specialty advertising atau insentif lain untuk pengecer atau pedagang grosir.
3. Promosi wiraniaga, seperti kontes penjualan.
5. Orang
Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari pentingnya pekerjaan mereka, yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam memenuhi kebutuhannya.
Menurut Hamdani (2006), mengatakan bahwa : “Dalam hubungannya dengan pemasaran jasa maka orang yang berfungsi sebagai penyedia jasa sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Keputusan dalam orang ini berarti berhubungan dengan seleksi, pelatihan, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.”
Pentingnya peran ‘orang’ dalam pemasaran jasa berkaitan erat dengan pemasaran internal. Pemasaran internal adalah interaksi atau hubungan antara setiap karyawan dan departemen dalam suatu perusahaan yang dalam hal ini dapat diposisikan sebagai konsumen internal dan pemasok internal.
Tujuan dari adanya hubungan tersebut adalah untuk mendorong orang dalam kinerja memberikan kepuasan kepada konsumen. Terdapat empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek ‘orang’ yang mempengaruhi konsumen, yaitu :
1. Contactors :
Orang disini berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan konsumen untuk membeli.
2. Modifiers :
Orang disini tidak secara langsung mempengaruhi konsumen tetapi cukup sering berhubungan dengan konsumen, contoh ; resepsionis.
3. Influencers :
Orang disini mempengaruhi konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak kontak secara langsung dengan konsumen.
4. Isolateds :
Orang disini tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen. Contoh : karyawan bagian administrasi penjualan, SDM, dan pemprosesan data.
6. Bukti Fisik
Dalam bisnis jasa, pemasar perlu menyediakan petunjuk fisik untuk dimensi intangible jasa yang ditawarkan perusahaan, agar mendukung positioning dan image serta meningkatkan lingkup produk yang dtawarkan oleh perusahaan jasa tersebut.
Pengertian bukti fisik menurut Hamdani (2006) adalah : “Lingkungan fisik perusahaan tempat jasa diciptakan dan tempat penyedia jasa dan konsumen berinteraksi, ditambah unsur tangible apa saja yang digunakan untuk mengkomunikasikan atau mendukung peranan jasa itu.”
Bukti fisik dalam bisnis jasa dapat dibagi menjadi dua tipe, yaitu :
1. Bukti penting. Merepresentasikan keputusan kunci yang dibuat penyedia jasa tentang desain dan layout suatu bangunan, jenis pesawat yang digunakan sebuah perusahaan penerbangan, suasana ruang tunggu dokter (dilengkapi dengan berbagai piagam prestasi atau ijazah pendidikan yang diraih) dan sebagainya.
2. Bukti tambahan. Memiliki nilai independen yang kecil tetapi menambah keberwujudan pada nilai yang disediakan produk jasa. Contoh : tiket kereta yang menjadi tanda hak untuk bermanfaat jasa di suatu waktu, kemudian perusahaan penerbangan memajang lambang perusahaan pada setiap benda, dari tiket sampai pesawat.
Bila transaksi jasa dilaksanakan dilokasi perusahaan jasa tesebut, maka bukti fisik memainkan peran yang penting. Familiaritas merupakan salah satu faktor yang digunakan operator franchise jasa untuk menyediakan reassurance, dengan menggunakan bukti fisik membuat konsumen tahu apa yang sepatutnya mereka harapkan dari suatu jasa.
7. Proses
Dalam produk jasa dibutuhkan proses, dimana dalam proses tersebut kualitas produk yang ditawarkan akan dirasakan dan dinilai oleh konsumen. Menurut Hamdani (2006:76), pengertian proses adalah :
“Proses merupakan gabungan semua aktifitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan, mekanisme, dan hal-hal rutin dimana jasa dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen.”
Proses dapat dibedakan dalam dua cara, yaitu :
1. Kompleksitas, berhubungan dengan langkah-langkah dan tahapan proses.
2. Keragaman, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah-langkah atau tahapan proses.
Sehubungan dengan dua cara tersebut, terdapat empat alternatif mengubah proses yang dapat dipilih oleh pemasar, yaitu :
1. Mengurangi keragaman, berarti terjadi pengurangan biaya, peningkatan produktifitas dan kemudahan distribusi.
2. Menambah keragaman, berarti memperbanyak kustomisasi dan fleksibilitas dalam produksi yang dapat mengakibatkan naiknya harga.
3. Mengurangi kompleksitas, berarti cenderung lebih terspesialisasi.
4. Menambah kompleksitas, berarti lebih cenderung ke penetrasi pasar dengan cara menambah jasa yang diberikan.