Macam-Macam Manajemen

Sebelumnya kita telah mempelajari tentang pengertian manajemen, unsur-unsur manajemen, tujuan manajemen, sejarah manajemen dan fungsi-fungsi manajemen. Sekrag kita akan membahas tentang macam-macam manajemen menurut para ahli.

A. Manajemen Ilmiah

Manajemen Ilmiah adalah manajemen yang berdasar ilmu, artinya yang dapat dikaji secara ilmiah, dianalisis dengan menggunakan metode ilmiah dan dapat diperoleh suatu sintesis. Dikatakan manajemen ilmiah karena dapat manajemen dapat dipelajari secara ilmiah di tempat-tempat pendidikan (sekolah, penidikan tinggi atau tempat-tempat kursus). Pelopor Manajemen Ilmiah adalah F.W. Taylor ( USA) dan H.Fayol (Perancis). 


Mereka mencoba mengkaji/mempelajari gerak perusahaan serta mencoba mengubah cara kerja dan cara berpikir di kalangan perusahan. Kalau semula secara tradisional perusahaan digerakkan dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan itu sendiri, maka F.W. Taylor mengatakan tidak harus digerakkan dan dikendalikan oleh pemilik perusahaan (pemegang saham), tetapi hendaknya dipimpin oleh orang-orang yang betul-betul mempunyai kecakapan dan kemampuan serta pengalaman yang cukup. Maka F.W. Taylor mengubah cara kerja dengan sistem gerak dan waktu (time and motion study). Ia membuat daftar catatan yang harus dipergunakan oleh para pekerja, daftar catatan itu berisi tugas-tugas yang harus dikerjakan.

Setiap gerak dalam proses produksi dicatat secara cermat gerak dan waktunya untuk menyelesaikan pekerjaan.

B. Manajemen Sistematis

Manajemen Sitematis menunjukkan bahwa segala sesuatu diatur secara sistematis, yaitu secara tertib, rapi dan teratur dengan tujuan untuk menghindarkan hal-hal yang tidak dikehendaki. Dengan perkataan lain, sebelum usaha/kegiatan berjalan segala sesuatu harus diperinci dengan sematang-matangnya. Sehingga saat kegiatan pelaksanaan dimulai sampai dengan tujuan yang diinginkan berjalan lancer dan menjadi kenyataan. 

Penerapan manajemen ini dapat dilihat pada operasi penerbangan, pelayaran dan sektor perhubungan lainnya. Segala Sesuatu yang berkaitan dengan perjalanan telah dipersiapkan dengan sangat terinci dan cermat untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan selama perjalanan.

C. Manajemen Terbuka (Open Management)

Manajemen Terbuka sering menimbulkan salah pengertian, yang dimaksud dengan “ terbuka “ di sini adalah di mana pimpinan sebelum mengambil suatu keputusan terlebih dahulu memberi kesempatan kepada staf dan bawahannya untuk memberikan saran-saran, ide-ide atau pendapat-pendapat, namun keputusan tetap ditentukan oleh pimpinan. Kesempatan untuk memberikan masukan-masukan kepada pimpinan dengan tujuan agar para staf atau bawahan ikut serta memikirkan kesulitan-kesulitan yang dihadapi organisasi dan ikut serta pula memecahkannya temasuk mengembangkan organisasi.

Ditinjau dari pengertian positip dimana segala sesuatu yang dilakukan oleh pimpinan harus dikontrol oleh staf atau bawahannya, hal ini karena biasanya dalam setiap jabatan pasti ada yang bersifat rahasia dan tidak boleh terbuka. Dengan sifat keterbukaan ini yaitu dengan diberikan kesempatan untuk mengemukakan gagasan-gagasan, pendapat-pendapat atau saran-saran dapat menimbulkan kegairahan, apalagi kalau gagasan-gagasan, pendapatpendapat atau saran-saran dapat diterima dan digunakan, maka yang mempunyai ide tersebut akan merasa senang. Selain itu akan tibul suatu kompetisi yang sehat berlomba untuk mengembangkan inisiatif dan daya kreasi.

D. Manajemen Demokratis

Yang dimaksud dengan demokratis di sini adalah mengarah ke demokrasi Pancasila, yang termaktub dalam Preambule Undang-Undang Dasar 1945 dimana dalam Demokrasi Pancasila disebutkan “Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan” serta dengan mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.

Jadi para staf dan bawahan bukan sekedar menyumbangkan pemikiran , prakarsa serta petimbangan semata, tetapi ikut serta menentukan keputusan atas dasar musyawarah untuk
mupakat.

E.Manajemen tradisional

Manajemen Tradisional adalah manajemen yang digunakan dengan sistem kerja dan cara berpikir mengikuti cara-cara zaman dahulu dan bahkan sampai masa sekarang ini masih ada yang menggunakannya. Manajemen tradisional biasanya digunakan turun temurun, tidak ada kreasi, monoton dan tidak dinamis.

F. Manajemen Bapak

Dikatakan “manajemen bapak “, karena dalam setiap usaha/kegiatan dari organisasi selalu mengikuti jejak bapak (pimpinan), apa yang dikatakan bapak itulah yang benar. Untuk manajemen semacam ini terdapat aspek baik buruknya. Kebaikannya adalah kalau pemimipin tetap pada proporsi yang sebenarnya dan berlaku objektif, pekerjaan dapat dilaksanakan dengan cepat sesuai tujuan organisasinya. Keburukannya adalah kalau bapaknya berlaku tidak baik, maka bawahannyapun akan berlaku seperti bapaknya, maka lambat laun perusahaan/organisasinya akan hancur. Keburukan lainnya adalah kalau kalau bapaknya sudah mampu memimpin dan diganti dengan bapak yang baru (tidak mengikuti cara lama), maka akan mengalami hambatan dalam memimpin bawahannya.

nah.. itulah macam-macam manajemen menurut para ahli. semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan kita semua.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel