Konsep dan Pengertian Pemasaran Jasa
11 Juli 2018
Pemasaran jasa merupakan disiplin ilmu yang masih relatif baru. Industri jasa pada ketika ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut akhir dari tuntuan dan perkembangan teknologi.
Kondisi tersebut secara pribadi menghadapkan para pelaku bisnis kepada permasalahan persaingan perjuangan yang semakin tinggi, semakin tingginya tingkat persaingan sehingga diharapkan administrasi pemasaran jasa yang berbeda dibandingkan dengan pemasaran tradisional (barang).
Pengertian Pemasaran Jasa
Pemasaran jasa merupakan penghubung antara organisasi dengan konsumennya. Peran penghubung ini akan berhasil kalau semua upaya pemasaran diorientasikan kepada pasar. Keterlibatan semua pihak, dari administrasi puncak sampai karyawan non-manajerial, dalam merumuskan maupun mendukung pelakasanaan pemasaran yang berorientasi kepada konsumen tersebut merupakan hal yang tidak bisa ditawar-menawar lagi (Yazid, 2008).
Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Daryanto (2011), pemasaran jasa yaitu mengenai janji-janji. Janji-janji yang dibentuk kepada pelanggan dan harus dijaga. Kerangka kerja strategik diketahui sebagai service triangle yang memperkuat pentingnya orang dalam perusahaan dalam membuat akad mereka dan sukses dalam membangun customer relationship.
Maka dari definisi tersebut sanggup disimpulkan bahwa, pemasaran jasa merupakan penghubung antara organisasi/perusahaan dengan para konsumen.
Penghubung yang dimaksud disini ialah semua pihak dari administrasi puncak sampai karyawan non-manajerial mengenai janji-janji yang dibentuk kepada konsumen dan akad tersebut harus dijaga dengan cara selalu membangun kekerabatan yang baik dengan konsumen.
Konsep Pemasaran Jasa
Pemasaran dalam suatu perusahaan memegang peranan yang sangat penting, alasannya yaitu pemasaran merupakan salah satu acara yang dilakukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, melaksanakan perkembangan terhadap perusahaan dan untuk pencapaian tujuan perusahaan untuk memperoleh laba. Masyarakat awam pada umumnya seringkali menyamakan pemasaran dengan penjualan. Pandangan ini terlalu sempit alasannya yaitu penjualan hanya satu dari beberapa aspek yang ada pada pemasaran. Pemasaran berusahan mengidentifikasikan kebutuhan dan keiginan konsumen pasar sasarannya serta bagaimana memuaskan mereka melalui proses pertukaran dengan tetap memperhatikan semua pihak dan tujuan yang terkait dengan kepentingan perusahaan.
Pengertian pemasaran (marketing) oleh para jago dikemukakan berbeda-beda dalam penyajian dan penekanannya, tetapi semua itu bahwasanya memiliki pengertian yang hampir sama antara satu dengan yang lainnya. Berikut ini beberapa definisi mengenai pemasaran yang penulis kutip dari para ahli:
Menurut Philip Kotler yang di alih bahasakan oleh Benjamin Molan (2008) “Pemasaran yaitu mengidentifikasi dan memenuhi kebutuhan insan dan sosial. Memenuhi kebutuhan dengan cara menguntungkan”. Selanjutnya berdasarkan Kotler (1972) yang dikutip oleh Fandy Tjiptono (2014) “Pemasaran terdiri atas semua aktifitas yang dirancang untuk menghasilkan dan memfasilitasi setiap pertukaran yang dimaksudkan untuk memuaskan kebutuhan atau impian konsumen”.
Definisi diatas sanggup dipahami bahwa pemasaran yaitu suatu proses sosial dan manajerial dari individu dan kelompok untuk memenuhi kebutuhan dan impian melalui penciptaan, penawaran dan pertukaran (nilai) produk dengan pihak lain, dimana hal ini juga diharapkan bisa memperlihatkan kepuasan kepada konsumen.
Pemasaran berisi terminologi kunci yaitu kebutuhan, impian dan permintaan: nilai, kepuasan dan kualitas, pertukaran, transaksi dan kekerabatan serta pasar. Disamping itu pemasaran merupakan konsep bagaimana sebaiknya pemasaran bekerjasama dengan pasar secara menguntungkan. Oleh alasannya yaitu itu biar kegiatan-kegiatan tersebut berdaya dan berhasil guna maka diharapkan perencanaan, koordinasi, implementasi dan pengendalian pemasaran. Untuk itu diharapkan pengetahuan yang menyangkut dengan administrasi pemasaran.
Pemasaran bukan hanya sekedar penjualan, alasannya yaitu penjualan hanya memindahkan produk atau jasa dari produsen kepada konsumen atau dari pemilik kepada pihak lain. Sedangkan pemasaran merupakan proses bagaimana produk atau jasa itu cocok dan nyaman dikonsumsi, dalam rangka untuk mencapai tingkat kepuasan konsumen. Sehingga penjualan dipandang tidak lagi penting, alasannya yaitu perusahaan harus membuat kekerabatan yang baik dengan pelanggan dan mempertahankannya.
Konsep Manajemen Pemasaran
Agar terealisasi kekerabatan yang baik antara perusahaan dan konsumen maka perlu keterampilan dari pihak administrasi yang sanggup melaksanakan fungsi-fungsi administrasi pemasaran secara optimal. Manajemen pemasaran terjadi bilamana setidaknya salah satu pihak dalam pertukaran potensial yang mempertimbangkan target dan sarana untuk memeperoleh jawaban yang diinginkan oleh pihak lain.
Untuk menanggapi proses petukaran diharapkan banyak sekali perjuangan dan keterampilan yang biasanya terjadi dalam pembelian kebutuhan sehari-hari. Menurut Philip Kotler di alih bahasakan oleh Benjamin Molan (2008) “Manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu menentukan pasar target dan meraih, mempertahankan serta menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan mengkomunikasikan nilai pelanggan yang unggul”.
Berdasarkan definisi diatas maka administrasi pemasaran yaitu ilmu dan seni yang meliputi analisis, perencanaan, implementasi dan mengawasi segala acara pemasaran dengan pengutamaan pada efektifitas dan efisiensi. Efektifitas mengandung arti memaksimalkan hasil yang hendak dicapai sesuai dengan rencana, sedangkan efisiensi adalahh meminimumkan pengeluaran atau biaya yang harus dikeluarkan untuk mencapai hasil tersebut.